TEMPO.CO, Makassar - Pengelola program Komisi Penanggulangan AIDS Kota Makassar, Azis Lasabbi, angkat bicara soal iklan X-banner yang diprotes warga sekitar. “Ini memang seharusnya tidak dipasang di tempat umum tapi di tempat lokalisasi. Namun ada teman yang mengeluarkan,” kata Azis, Rabu, 1 April 2015.
Iklan X-banner yang dipajang di depan Sekretariat KPA Kota Makassar ini bergambar siluet seorang laki-laki dan perempuan yang saling berhadapan. Dalam iklan banner ini tertulis, “Demi diriku dan milikku. Berani berbuat, berani tes HIV. Memakai kondom secara konsisten akan menyelamatkan banyak hal berharga dalam hidupmu. Kondom cara praktis cegah HIV.” Kemudian, di bawah kalimat itu, tertulis sponsor Komisi Penanggulangan AIDS dan Pelindo.
Iklan tersebut dikritik warga sekitar karena dianggap mesum. “Pesan yang saya tangkap dari iklan ini adalah mengajak kita untuk berani hubungan badan, karena ada pengaman kondom,” kata Ihsan Amin, pegawai negeri sipil di Kota Makassar.
Menurut Azis, iklan ini dikirim sebuah yayasan di Jakarta kepada KPA daerah. Makassar hanya dapat satu buah. “Jadi tidak ada yang disebar atau dipajang di tempat umum,” ucapnya.
Jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Makassar sejak 2005 sampai 2015 terus meningkat. Berdasarkan data KPA Makassar, hingga September 2014, sudah ada 7.057 warga Makassar yang terjangkit virus ini. “Pola penyebarannya pun berubah. Dulu penyebab utamanya ialah penggunaan jarum suntik, tapi kalau sekarang adalah banyak transmisi hubungan badan, termasuk pasangan normal dan pasangan sesama jenis,” tuturnya.
Menurut Azis, banyak suami yang melakukan “hubungan bebas” di luar rumah. Kemudian, tanpa sadar, dia terjangkit virus HIV/AIDS. Virus ini pun disebarkan ke istri dan calon anaknya. “Jadi sekarang istri di rumah harus waspada terhadap kegiatan suami di luar rumah,” kata Azis.
Azis menjelaskan, saat ini memang belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit HIV/AIDS. Yang ada hanyalah obat ARV, untuk menghambat perkembangan virus dalam tubuh. “Obatnya tersedia di banyak puskesmas di Makassar,” ucap Azis.
MUHAMMAD YUNUS