TEMPO.CO, Yogyakarta - Akseyna Ahad Dori, mahasiswa Universitas Indonesia yang tewas di Danau Kenanga UI , ternyata penggemar kartu Yu-Gi-Oh sejak duduk di bangku SMA 8 Yogyakarta. "Dia pernah cerita kalau main kartu untuk refreshing. Dia memang rajin membaca dan ke perpustakaan," kata Sri Utari, guru pembina Olimpiade di SMA 8 Yogyakarta.
Sri menjelaskan, Akseyna merupakan siswa yang ceria dan pandai bergaul. Dia sering melihat siswanya tersebut bermain kartu di depan kelas. Meskipun agak pendiam, ujar Sri, dia tetap bermain dengan teman-temannya.
Penilaian senada disampaikan Crisostomos Nova Rahmanto, teman Akseyna ketika sekolah di SMA 8 Yogyakarta. "Dia sering bermain kartu Yu-Gi-Oh ketika jam istirahat sekolah," tutur Nova kepada Tempo, Rabu, 1 April 2015. Kartu Yu-Gi-Oh merupakan kartu manga Jepang.
Tempo yang mengunjungi tempat kos Ace--panggilan akrab Akseyna--di Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok, menemukan komik (manga) Jepang.
Salah satunya berjudul Omen, novel karangan Lexie Liu bergenre thriller/misteri. Pada komik ini terdapat cerita tentang kasus penusukan siswa-siswi SMA Harapan Nusantara.
Nova dan Ace merupakan siswa bimbingan Olimpiade di SMA 8 Yogyakarta. Ace merupakan koordinatornya, dan sama-sama berjuang menembus Olimpiade tingkat kota dan provinsi. "Saya mewakili Olimpiade komputer, Ace biologi. Tapi saya cuma sampai provinsi, tidak tembus nasional," kata Nova, yang sekarang kuliah di Program Studi Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada.
Nova mengenal Ace sejak sama-sama jadi siswa di SMP 5 Yogyakarta. Ace merupakan lulusan kelas akselerasi dari SMP 5 Yogyakarta. Tama Enar Widyanto, guru di SMP 5 Yogyakarta, menuturkan prestasi Ace di kelas akselerasi cenderung di bawah.
"Kalau dibanding teman-temannya di kelas akselerasi, dia kurang menonjol. Mungkin bakatnya belum keluar. Baru saat SMA dia langsung melejit," ucapnya. Tama berujar, Ace adalah anak yang anteng dan jarang bercanda semasa SMP.
VENANTIA MELINDA