TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya resmi menggelar operasi Simpatik Jaya 2015 sejak hari ini, 1 April, sampai 21 April 2015. Operasi ini diusahakan tanpa ada penindakan seperti tilang bagi pengendara yang melanggar lalu lintas. Target operasi adalah penertiban marka jalan, pengendara melawan arus, serta mengurai kemacetan di jalan arteri dan jalan tol dari Cawang hingga Semanggi.
Kendati targetnya mengurai kemacetan lalu lintas, kenyataannya kemacetan malah makin menjadi-jadi pada hari pertama operasi tersebut. Antrean kendaraan hampir tak bergerak di jalan tol yang mengarah ke Semanggi. Pantauan Tempo, kemacetan bermula di sekitar Kuningan. Ekor kemacetan bahkan sampai di jalan tol depan kantor Badan Narkotika Nasional.
Komposisi kendaraan juga tak beraturan. Seharusnya, dalam operasi ini, kendaraan dengan tonase besar, seperti truk dan bus, berjalan di sisi kiri jalan tol. Namun semua tipe kendaraan bercampur menjadi satu.
Kemacetan panjang juga terjadi di Jalan Arteri Gatot Subroto sejak di perempatan Kuningan. Laju kendaraan tersendat karena ada proyek pembangunan jalan layang sisi selatan. Akibatnya, jalan menyempit, tapi volume kendaraan terus bertambah.
Uniknya, tak ada patroli jalan raya yang tampak mengurai kemacetan panjang ini. Tempo hanya menjumpai mobil patroli di jalan tol dekat Patung Pancoran. Itu pun hanya bersiaga di ruas jalan tol arah ke Cawang yang relatif lengang.
Padahal Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Unggung Cahyono menyebut ada 2.200 personel yang bakal dikerahkan. Pasukan itu merupakan gabungan dari Polda Metro Jaya, polres, Kodam Jaya, TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Udara, dan TNI Angkatan Laut.
RAYMUNDUS RIKANG