Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hasil Tangkapan Nelayan Lamongan Terancam Hilang 75 Persen

image-gnews
LAMONGAN 4/10 - PERSIAPAN MELAUT. Seorang pekerja  membawa balok es ke sebuah perahu nelayan di Desa Paciran Kecamatan Paciran, Lamongan, Jawa Timur, Sabtu (4/10). Setelah libur beberapa hari pada hari raya Idul Fitri, puluhan nelayan setempat yang m
LAMONGAN 4/10 - PERSIAPAN MELAUT. Seorang pekerja membawa balok es ke sebuah perahu nelayan di Desa Paciran Kecamatan Paciran, Lamongan, Jawa Timur, Sabtu (4/10). Setelah libur beberapa hari pada hari raya Idul Fitri, puluhan nelayan setempat yang m
Iklan

TEMPO.CO, Lamongan - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Suyatmoko, mengatakan hasil tangkapan ikan di daerahnya terancam hilang sekitar 75 persen bila larangan menggunakan pukat tarik dan dogol oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan dilaksanakan. "Benar itu," ujar Suyatmoko, Kamis, 2 April 2015.

Suyatmoko merujuk data di Dinas Kelautan dan Perikanan Lamongan yang menyebutkan sebagian besar nelayan di daerahnya menggunakan kapal pukat tarik dan dogol. Dari sekitar 6.300 kapal dan perahu nelayan yang beroperasi di Lamongan, 80 persen di antaranya didesain menggunakan pukat tarik dan dogol.

Data di Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cabang Lamongan menyebutkan jumlah nelayan di kabupaten ini sebanyak 31 ribu orang. Sebagian besar dari mereka bermukim di 17 desa  di Kecamatan Paciran dan Brondong. Kampung-kampung nelayan itu tersebar di Desa Kandang Semangkon, Kelurahan Belimbing, Desa Kranji di Kecamatan Paciran, dan Desa Lohgung, Kecamatan Brondong.

Ketua HNSI Cabang Lamongan Agus Mulyono mengatakan, aturan yang dikeluarkan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti merugikan nelayan. Jika  dipaksakan, kata dia, nelayan akan  melawan. "Kalau kapal pukat tarik ditangkap, kita lawan," ujarnya.

Menurut Agus hilangnya hasil tangkapan laut sekitar 75 persen bukan isapan jempol  bila pemerintah memaksakan Peraturan Menteri Kalutan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2015 tentang larangan pengoperasian beberapa jenis kapal tangkap. "Tidak hanya membunuh kehidupan nelayan, tetapi juga akan mengurangi pendapatan Pemerintah Kabupaten Lamongan," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Agus mencontohkan Tempat Pelelangan Ikan  Brondong rata-rata menghasilkan sekitar 80 - 100 ton ikan per hari. Sebagian besar ikan yang dibawa adalah hasil tangkapan nelayan di  Brondong dan Paciran yang menggunakan kapal pukat tarik serta dogol.

Dengan kondisi seperti itu Agus meminta pemerintah  mencari jalan keluar. Misalnya, untuk sementara menangguhkan dulu peraturan tersebut. "Ini serius," kata Agus yang juga Kepala Desa Kandang Semangkon.

SUJATMIKO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

5 hari lalu

Direktur Walhi Jawa Tengah Fahmi Bastian. Foto dok.: Walhi
Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.


Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

8 hari lalu

Ilustrasi mahasiswa. Freepik.com
Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.


Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

9 hari lalu

Ilustrasi nelayan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.


Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

17 hari lalu

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam acara Pertemuan Nasional Kesetaraan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial di Kantor KKP, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang
Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.


Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

27 hari lalu

Dua orang anak bermain di lokasi  kapal mengangkut imigran etnis Rohingya yang mendarat di pantai desa  Ie Meule, kecamatan Suka Jaya, Pulau Sabang, Aceh, Sabtu 2 Desember 2023.  Sebanyak 139 imigran etnis Rohingya terdiri dari laki laki,  perempuan dewasa dan anak anak menumpang kapal kayu kembali mendarat di Pulau Sabang, sehingga total jumlah imigran di Aceh tercatat  sebanyak 1.223 orang. ANTARA FOTO/Ampelsa
Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka


Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

29 hari lalu

Delapan awak kapal WNI di  kapal kargo di Taiwan, 28 Oktober 2022. (ANTARA FOTO/FAHMI FAHMAL SUKARDI)
Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.


Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

29 hari lalu

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, membuat program Dedikasi Kukar Idaman untuk para nelayan dan pembudidaya ikan di Kecamatan Anggana.


Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi di Laut Selatan, Nelayan Sukabumi Terdampar di Garut

30 hari lalu

Sejumlah perahu nelayan tertambat di dermaga Cilaut Eureun, Pantai Santolo, Garut, Jawa Barat, (1/1). TEMPO/Prima Mulia
Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi di Laut Selatan, Nelayan Sukabumi Terdampar di Garut

Polairud Polres Garut yang sedang mencari seorang nelayan setempat kini ketambahan mencari seorang lagi asal Sukabumi sesama korban gelombang tinggi.


Angin Kencang dan Gelombang Laut Tinggi, Nelayan Garut Tak Bisa Melaut

31 hari lalu

Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin meninjau daerah yang terdampak gelombang tinggi dan angin kencang di Pantai Rancabuaya, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (16/3/2024). ANTARA/HO-Diskominfo Garut
Angin Kencang dan Gelombang Laut Tinggi, Nelayan Garut Tak Bisa Melaut

Angin kencang dan gelombang laut tinggi mengakibatkan sejumlah nelayan Garut, Jawa Barat, tak bisa melaut. Karena dinilai dapat membahayakan jiwa.


Kapal Pencari Ikan Terbalik di Perairan Selayar, 24 Nelayan Belum Ditemukan

34 hari lalu

Sejumlah penyelam melakukan proses penenggelaman Kapal Angkatan Laut (KAL) Tabuhan II-5-25 di Pantai Bangsring, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis 25 Januari 2024. Tiga kapal yakni KAL Tabuhan, Patkamla Baluran dan Patkamla Mustaka yang usianya sudah tua dan tidak efektif lagi untuk melaksanakan tugas operasi pengamanan, ditenggelamkan oleh Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Banyuwangi di kawasan Pantai Bangsring sebagai upaya mendukung konservasi yang dijadikan rumah bagi biota laut. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Kapal Pencari Ikan Terbalik di Perairan Selayar, 24 Nelayan Belum Ditemukan

Basarnas masih mencari 24 penumpang kapal Dewi Jaya 2 yang terbalik di perairan Selayar sejak Sabtu dinihari 9 Maret 2024.