TEMPO.CO, Paris - Tim investigasi kecelakaan pesawat Germanwings telah selesai mengambil potongan tubuh korban di lokasi kejadian, Pegunungan Alpen, Prancis. Mereka berhasil mengumpulkan 600 potongan tubuh.
Potongan tubuh dari total korban tewas sebanyak 150 penumpang termasuk para awak ini antara lain terdiri dari kulit, rambut, dan gigi. Tidak ada tubuh korban yang ditemukan utuh.
"Proyek penemuan dan pengumpulan tubuh tersebut merupakan proses yang sulit. Di mana tidak ada satu tubuh pun yang ditemukan utuh dan beberapa potongan terkubur di bawah tanah, dampak dari tabrakan dahsyat dari pesawat Germanwings atas Pegunungan Alpen," kata Francois Daoust, kepala laboratorium kriminal nasional IRCGN di Pontoise, Prancis,
Ia menambahkan, jika saat ini sebuah tim yang terdiri atas ratusan orang telah memilah-milah potongan tubuh untuk menemukan bahkan sisa-sisa terkecil, seperti kulit, dengan harapan dapat mencocokkan DNA para penumpang, pilot, dan kru yang lain. "Sampai pada Jumat, 600 potongan telah ditemukan," katanya.
Dacoust menyebutkan catatan tentang gigi, tato, dan DNA dari rambut atau sikat gigi sekalipun akan digunakan untuk mengidentifikasi korban kecelakaan.
Ia mengatakan tim forensik yang bekerja di lokasi kecelakaan dan di Paris telah memilah 78 profil DNA yang berbeda dari ratusan sampel yang ditemukan di lokasi, menyisakan 72 orang lagi yang belum teridentifikasi.
Disebutkan juga jika proses identifikasi bisa memakan waktu antara dua sampai empat bulan dan semua keluarga akan diinformasikan pada saat yang sama jika semua korban telah diidentifikasi.
"Jika saya mengumumkan hasil identifikasi segera kepada keluarga korban yang jasadnya sudah teridentifikasi, secara psikologis ini memberikan tekanan bagi keluarga korban yang jenazahnya belum teridentifikasi," ujarnya.
Berdasarkan informasi terakhir yang disampaikan Independent, perekam suara kokpit sudah ditemukan tak lama setelah kecelakaan, tapi kotak hitam kedua masih belum ditemukan.
INDEPENDENT | MECHOS DE LAROCHA