TEMPO.CO, Parimo - Seorang gembong teroris Poso, Sulawesi Tengah, yang paling diburu polisi dan TNI selama ini diduga tewas dalam kontak senjata dengan aparat gabungan Kepolisian Resor Parimo dan Brigade Mobil di wilayah pegunungan Desa Sakina Jaya, Kecamatan Parigi Utara, Kabupaten Parimo, Sulawesi Tengah, Jumat, 3 April 2015.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo dari aparat keamanan, yang tewas adalah Sabar Subagyo alias Mas Koro alias Daeng Koro, satu dari beberapa pemimpin teroris jaringan Santoso cs di Poso. "Kalau dilihat dari foto jenazah yang beredar, infonya begitu," kata petugas keamanan yang enggan dikutip namanya pada Jumat malam, 3 April 2015.
Baca Juga:
Kontak senjata terjadi pada Jumat, 3 April 2015, sekitar pukul 16.00 Wita di sekitar pegunungan Desa Sakina Jaya. Kontak senjata tersebut pecah setelah seorang ibu rumah tangga di wilayah itu didatangi kelompok bersenjata yang diduga kelompok Santoso Abu Wardah di sebuah pondok perkebunan warga.
Diduga kelompok Santoso cs ini kelaparan saat operasi Camar digelar dan pelatihan PPRC TNI di Poso. Mereka pun meminta beras kepada salah satu ibu rumah tangga yang bermukim di wilayah tersebut. Saat diminta turun ke kampung itulah ibu itu melaporkan kepada masyarakat desa dan aparat terdekat. "Beberapa menit kemudian, aparat gabungan bersama masyarakat mendatangi pondok tersebut dan disambut suara tembakan," kata petugas.
Suara tembakan terus terdengar hingga pukul 17.00 Wita. Sekitar pukul 17.15 Wita, sejumlah personel Brimob Antiteror bersama anggota Kepolisian Resor Parimo dan beberapa warga setempat melakukan pengejaran.
Kepala Kepolisian Resor Parimo Ajun Komisaris Besar Novia Jaya mengatakan pihaknya menerima laporan dari masyarakat sekitar pukul 09.00 Wita bahwa di Gunung Desa Sakina Jaya terlihat orang tidak dikenal, yang jumlahnya diperkirakan sepuluh orang. Setelah itu, Kapolres dan anggota Brimob yang berada di Kabupaten Parimo bersama warga naik ke gunung pukul 14.00 Wita, menuju lokasi yang jaraknya sekitar 6 kilometer dari perkampungan.
Ternyata di sana memang ada kelompok bersenjata. Lalu, sekitar pukul 15.30 Wita, terjadi kontak senjata. Ketika terjadi kontak senjata kurang-lebih 20 menit, sebagian dari anggota kelompok bersenjata tersebut kabur. Sedangkan satu orang tewas. Kemudian pondok yang diduga menjadi tempat penyanderaan disterilkan.
"Salah satu korban dari pelaku yang mirip Daeng Koro ini meninggal di tempat setelah kontak senjata," ujarnya saat dihubungi Tempo, Sabtu, 4 April 2015.
Dia menambahkan, aparat gabungan masih melakukan pengejaran terhadap kelompok teroris tersebut. "Petugas masih melakukan pengejaran dan menyisir wilayah gunung itu," katanya.
Beberapa pekan ini, perburuan terhadap kelompok teroris Santoso cs betul-betul digenjot. Beberapa wilayah pelatihan mereka di wilayah Poso Pesisir Bersaudara telah disisir aparat Kepolisian dalam Operasi Camar 2015. Wilayah Gunung Biru, Kabupaten Poso, dibombardir pasukan PPRC TNI sejak 31 Maret sampai 4 April 2015. Jarak Kabupaten Poso dengan Kabupaten Parimo kurang-lebih 150 kilometer atau sekitar 2,5 jam mengendarai kendaraan bermotor.
AMAR BURASE