TEMPO.CO, Banda Aceh - Ujian nasional tingkat SMA/sederajat, yang akan dilaksanakan pada 13-16 April 2015, membuat para siswa waswas dan khawatir. Untuk memotivasi mereka, Pemerintah Kota Banda Aceh mengumpulkan 3.000 siswa yang akan menghadapi UN untuk dimotivasi oleh Ustad.
Motivasi siswa yang bertema "Melalui Pemberian Motivasi Menghadapi UN Kita Wujudkan Generasi Kota Banda Aceh Menjadi Generasi Emas, Islami, Berakhlak Mulia" itu digelar di gedung serbaguna di kompleks Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh, Jumat, 3 April 2015.
Wali Kota Banda Aceh Illiza Saaduddin Djamal mengundang khusus Ustad Bachtiar Nasir, Lc, Sekretaris Jenderal Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI). "Ustad Bachtiar, Bunda (Illiza) undang khusus untuk kalian, untuk memotivasi menghadapi ujian nasional nanti," katanya di hadapan para siswa.
Menurut Illiza, selama empat tahun berturut-turut, Kota Banda Aceh meraih hasil UN terbaik se-Aceh. "Untuk mempertahankan prestasi, para siswa harus belajar dengan serius dan jangan lupa terus berdoa," ujarnya.
Adapun Kepala Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh, Syaridin, menyampaikan hal menggembirakan kepada siswa. "Kini hasil UN tidak menentukan kelulusan siswa, tapi diserahkan kepada sekolah masing-masing yang akan menentukan lulus atau tidaknya," katanya. Meski demikian, hasil UN akan menentukan diterima atau tidak seorang lulusan SMA/sederajat di perguruan tinggi.
Dalam memotivasi siswa, Ustad Bachtiar mengatakan ujian nasional itu adalah hal kecil dan tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan ujian sesungguhnya di akhirat kelak, yakni ketika semua manusia dikumpulkan di padang mahsyar menghadapi Allah. Kepada siswa, dia ikut memberikan tip paling penting dalam menghadapi UN, yaitu mengubah mindset yang dipakai kebanyakan pelajar selama ini. "Ujian itu untuk belajar, bukan belajar untuk ujian. Tanamkan niat itu mulai dari sekarang," tuturnya.
Seorang siswa SMA, Vina, mengakui acara tersebut mampu memotivasi dirinya dan para siswa lain untuk terus belajar dan siap menghadapi UN dengan apa pun hasil yang akan mereka raih. "Selama ini saya galau, dan siapa yang tidak khawatir jika nilainya rendah. Tapi sekarang lebih siap," katanya.
ADI WARSIDI