TEMPO.CO, Jakarta - Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) mengatakan akan menindak tegas klub-klub yang tidak mengurus izin kerja dan izin tinggal bagi pemain dan pelatih asing. Dalam kapasitasnya sebagai pengawas olahraga profesional, lembaga yang kini dipimpin Noor Aman ini berkoordinasi dengan aparat keamanan dan petugas imigrasi untuk memonitor langsung setiap pertandingan.
"Kami mengingatkan para pengelola klub agar tidak main-main soal penggunaan tenaga kerja asing," ujar Ketua Umum BOPI Noor Aman seperti dikutip dari siaran pers, Sabtu, 4 April 2015.
Menurut Noor Aman, sejumlah klub belum mendaftarkan pemain asingnya kepada BOPI untuk mendapatkan rekomendasi izin kerja maupun tinggal. Ia menyebutkan klub PSM Makassar, Pelita Bandung Raya, dan Pusamania Borneo belum mengurus izin kerja dan izin tinggal bagi pelatih asingnya.
"Jangan memaksakan diri menurunkan pemain asing yang belum sah. Pelatih asing yang belum mempunyai izin kerja dan izin tinggal juga jangan memaksakan diri duduk di bangku cadangan bersama pemain pengganti," ujar Noor Aman.
Ia menegaskan BOPI akan menindak tegas jika ada pemain yang tidak punya izin kerja dan izin tinggal tapi dipaksakan main. "Begitu juga terhadap pelatih asing yang 'nekat' melanggar hukum Indonesia," ujarnya.
Aturan keimigrasian dan ketenagakerjaan yang ketat, Noor Aman menjelaskan, tak hanya berlaku di Indonesia. Di negara-negara asing tempat tenaga kerja Indonesia mencari nafkah, aturan itu juga berlaku.
"Kita sudah sering membaca dan mendengar bagaimana TKI kita diperlakukan begitu rupa di negara asing, masak di sini kita malah membiarkan tenaga kerja asing berlaku seenaknya," kata Noor Aman. "BOPI tak akan membiarkan hal itu. Semua pemain dan pelatih asing akan kami awasi secara ketat."
Kompetisi sepak bola tertinggi, Indonesia Qatar National Bank League—dulu Indonesia Super League (ISL), akan mulai digulirkan hari ini, 4 April 2015. Rencananya, ada enam laga yang digelar di enam kota berbeda. Satu laga di antaranya, Arema Cronus melawan Persija Jakarta di Malang, tidak mendapatkan rekomendasi dari BOPI.
RINA WIDIASTUTI