Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Gaya Sukarno Muda, Suka Berhutang Makan

image-gnews
Soekarno
Soekarno
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Sepulang kuliah teknik di kampus yang sekarang menjadi Institut Teknologi Bandung, Sukarno kerap mampir ke Rumah Makan Madrawi di Jalan Dalem Kaum, Bandung. Di sana ia bersantap siang menu kesukaannya, seperti soto dan sate ayam 10 tusuk, gule serta rawon. Setelah makan, ia pulang dan meninggalkan hutang setalen atau 25 sen.

Itu salah satu kebiasaan Sukarno muda, yang kelak menjadi pemimpin dan Presiden pertama Republik Indonesia. Pemilik Rumah Makan Madrawi, kakak beradik Madrawi dan Badjuri tak resah. "Besoknya (hutang) langsung dibayar, jadi 50 sen," kata penerus restoran itu, Fadli Badjuri, 108 tahun, kepada Tempo.

Sekitar tengah hari, kata Fadli, karibnya itu sering datang untuk makan siang. Sepeda tunggangannya yang bermerek Hercules warna hijau, diparkir dekat jendela. Ia lalu mengambil tempat favoritnya, duduk di sudut kanan dekat jendela dari pintu masuk. Sukarno ke Bandung untuk kuliah pada 1920 dan lulus sebagai arsitek.

Rumah makan itu juga jadi tempat favorit Sukarno dan aktivis pergerakan seperti Sarekat Islam untuk rapat dan diskusi."Tempat kumpul membahas politik dan negara merdeka itu berada di ruangan khusus, di tengah agak ke belakang, bersekat lemari kaca. "Yang rapat biasanya 10-15 orang," kata Fadli, kelahiran 13 Maret 1907.

Saat itu, Fadli yang berusia belasan, seringnya hanya melayani Sukarno. Badjuri ayahnya, yang suka berbincang sebagainya sesama aktivis pergerakan. Sesekali Fadli berbincang sebentar dengan Sukarno. Pernah ia menyampaikan pemikirannya ke Fadli, "Orang-orang di luar kulit putih dianggap buta huruf, terutama orang Afrika," kata Sukarno muda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketika Sukarno ditahan di penjara Jalan Banceuy pada 1929 dengan tuduhan ingin melawan pemerintah Belanda lewat Partai Nasional Indonesia, Fadli bersama Inggit Garnasih rutin mengantarkan makan siang Sukarno. Untuk makan malam, Fadli sendiri yang berangkat karena berbahaya buat Inggit.

Tokoh lain yang datang dan makan di Madrawi seperti Oto Iskandar Dinata, Mohamad Yamin, Roeslan Abdoelgani, Ali Sastroamodjojo, serta Muso, dan Kartosuwiryo. Rumah makan legendaris berukuran 15 x 20 meter persegi yang buka dari pukul 8 pagi hingga kadang pukul 3 dinihari itu kini tinggal sejarah.

Fadli menutup tempat usahanya pada 1987 ketika lahannya yang berstatus tanah wakaf milik Masjid Agung, dipakai untuk perluasan tempat ibadah. Lokasinya sekarang menjadi pelataran samping masjid di depan pos Satuan Polisi Pamong Praja Jalan Dalem Kaum.

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

1 hari lalu

Letjen Soeharto (kiri), Soekarno, Sultang Hamengku Buwono IX, dan Adam Malik pada rapat Kabinet Ampera1, 25 Juli 1966. Dok. Rusdi Husein
Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

Naiknya Soeharto sebagai presiden menggantikan Sukarno berawal dari kemelut politik yang rumit pasca peristiwa G30S


5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

3 hari lalu

Jewel di Bandara Changi, Singapura. (foto: Jiachen Lin)
5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

Ada beberapa tips untuk menghemat biaya saat menonton konser di luar negeri


7 Rekomendasi Tempat Kuliner Ramadhan di Bandung yang Kekinian

7 hari lalu

Sudirman Street Food, Bandung. Kuliner malam di Bandung. FOTO/Instagram/sudirmanstreetfood_bandung
7 Rekomendasi Tempat Kuliner Ramadhan di Bandung yang Kekinian

Berikut rekomendasi kuliner Ramadhan di Bandung yang populer dan kekinian. Ada banyak makanan yang bisa dibeli, mulai dari gorengan hingga kolak.


7 Tempat Kuliner Ramadhan di Jakarta yang Ramai dan Lengkap

9 hari lalu

Aktivitas jual beli jajanan di lapak pedagang Bazaar Takjil Ramadhan Benhil di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Pedagang musiman di kawasan Bendungan Hilir ini, menjadi salah satu tempat tujuan warga maupun pekerja kantoran untuk berburu makanan takjil buka puasa di bulan Ramadan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
7 Tempat Kuliner Ramadhan di Jakarta yang Ramai dan Lengkap

Ada banyak tempat kuliner Ramadhan di Jakarta yang bisa Anda coba. Seperti kawasan Benhil, Pasar Santa, Blok M, hingga Jalan Sabang.


Lamang Tapai Kuliner Khas Minangkabau Bukan Sekadar Makanan, Ini Filosofinya

11 hari lalu

Lamang Tapai. TEMPO/Febri Yanti
Lamang Tapai Kuliner Khas Minangkabau Bukan Sekadar Makanan, Ini Filosofinya

Walau terdengar tidak biasa, memadukan Lemang dengan tapai ketan cukup populer di Sumatra Barat. Penganan ini disebut Lamang Tapai.


Djakarta Ramadan Fair 2024 Dibuka, Warga Ibu Kota Bisa Jajan Takjil hingga Kerajinan

11 hari lalu

Djakarta Ramadhan Fair 2024  di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, dibuka 15-20 Maret 2024. (Kemenparekraf)
Djakarta Ramadan Fair 2024 Dibuka, Warga Ibu Kota Bisa Jajan Takjil hingga Kerajinan

Djakarta Ramadan Fair 2024 menawarkan kuliner dan produk Ramadan, digelar 15-20 Maret 2024.


Merayakan Ramadan Bersama Aryaduta Menteng: Pengalaman Kuliner Tak Terlupakan

16 hari lalu

Hidangan Ramadan Aryaduta Menteng
Merayakan Ramadan Bersama Aryaduta Menteng: Pengalaman Kuliner Tak Terlupakan

Aryaduta Menteng menghadirkan serangkaian pengalaman kuliner Ramadan yang menggugah selera di tiga restorannya yang berbeda


Warung Blayag Mek Sambru yang Legendaris di Bali, Ada Sejak 1967

18 hari lalu

Warung Blayag Mek Sambru (karangasemkab.go.id)
Warung Blayag Mek Sambru yang Legendaris di Bali, Ada Sejak 1967

Warung blayag kaki lima ini telah ada selama 57 tahun dan berhasil mendapat dua sertifikat nasional berkat konsistensinya.


Pertumbuhan Industri Kuliner Semakin Pesat, Intip Rahasia Kue Mengembang Sempurna

18 hari lalu

Ilustrasi adonan kue. Foto: Freepik.com/Azerbaijan_Stockers
Pertumbuhan Industri Kuliner Semakin Pesat, Intip Rahasia Kue Mengembang Sempurna

Pesatnya pertumbuhan ini tak lepas dari masifnya penggunaan media sosial yang mendorong munculnya tren-tren kuliner kekinian.


Mengenal Blayag, Ketupat ala Bali dengan 15 Lauk

18 hari lalu

Blayag, ketupat ala Bali dengan 15 lauk (denpasarkota.go.id)
Mengenal Blayag, Ketupat ala Bali dengan 15 Lauk

Selain untuk dikonsumsi sehari-hari, blayag yang mirip ketupat ini sering digunakan pada upacara adat.