TEMPO.CO, Kota Vatikan - Paus Fransiskus mengecam sikap "diam membantu kejahatan itu terjadi" atas pembunuhan umat Kristen di berbagai negara dalam ibadah Jumat Agung di Kota Vatikan, Vatikan, 3 April 2015.
Paus Fransiskus menyampaikan kecamannya itu di hadapan puluhan ribu peziarah saat upacara Jalan Salib sebagai kenangan terhadap penyaliban Yesus.
"Kita masih melihat hari ini saudara-saudara kita disiksa, dipenggal, dan disalib demi keyakinan mereka padamu (Yesus), dan sering kami diam terlibat membantu kejahatan itu terjadi," kata Paus Fransiskus memimpin ibadah Jumat Agung.
Pembantaian umat Kristen terjadi di sejumlah negara, seperti di Suriah, kamp pengungsian di Irak, dan warga Nigeria yang disiksa di Nigeria oleh Boko Haram. Begitu juga pembantaian 22 umat Kristen Koptik di Mesir oleh kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pada Februari lalu.
Bahkan, saat umat Kristen melakukan ibadah Jumat Agung, terjadi pembantaian terhadap sekitar 150 mahasiswa Universitas Kenya oleh kelompok ekstremis al-Shabab. Dan, para mahasiswa yang ditembaki hingga tewas itu adalah umat Kristen di Kenya. Paus Fransiskus menyebut serangan terhadap umat Kristen di Kenya sebagai tindakan brutal tanpa nurani.
Umat Kristen seluruh dunia memperingati Jumat Agung sebagai kenangan iman atas peristiwa penderitaan, sengsara, dan kematian Yesus hingga bangkit dari kubur yang diperingati sebagai Paskah.
BBC | MARIA RITA