TEMPO.CO, Jakarta -Rentetan kasus bunuh diri terjadi di sejumlah daerah akhir pekan ini. Setidaknya enam orang tewas dan sebuah upaya bunuh diri digagalkan polisi di Senayan, Jakarta. Kasus paling tragis terjadi di Kediri, Jawa Timur. Satu keluarga yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak ditemukan tewas di atas kasur dengan kondisi mayat sudah membusuk, Jumat, 3 April 2015.
Polisi belum bisa menyimpulkan penyebab kematian mereka. Namun diduga keluarga itu tewas akibat menenggak racun. “Polisi masih menunggu hasil otopsi,” kata Aminur Hadi, 37 tahun, kerabat keluarga itu, Sabtu., 4 April 2015.
Menurut Aminur, kakaknya, Yudi Santoso, 41 tahun, tidak memiliki pekerjaan tetap setelah keluar dari sebuah perusahaan farmasi. Dua bulan lalu, giliran istri Yudi, Fajar Retno, 40 tahun, yang berhenti bekerja. Yudi kemudian mengajak istri dan anaknya, yang baru berumur 7 tahun, pindah ke rumah orang tuanya di Desa Minggiran, Kabupaten Kediri.
Jumat lalu, Aminur, yang bekerja di Surabaya, datang untuk menengok sang kakak. Dia terkejut ketika mendapati Yudi sudah tak bernyawa. Begitu juga dengan istri dan anak Yudi.
Dugaan bunuh diri muncul setelah polisi menemukan pesan dalam sebuah buku di dekat mayat Yudi. Isi pesan itu antara lain permintaan maaf dari Yudi dan istrinya atas keputusan yang mereka ambil. Mereka mengaku lelah dan putus asa karena tak henti menghadapi masalah.
Kasus bunuh diri terjadi juga di Desa Cot Gapu, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen, Aceh, Jumat lalu. Kepala Unit Provos Polsek Juli Bireuen, Brigadir Kepala Oktaviano, 35 tahun, tewas dengan luka tembak di kepala. Diduga, Oktaviano bunuh diri dengan senjata dinas.
Kapolres Bireuen Ajun Komisaris Besar M. Ali Kadhafi mengatakan insiden itu berlangsung beberapa saat setelah Oktaviano pulang dari salat Jumat. “Penyebabnya apa, masih dalam penyelidikan,” kata Ali.
Tindakan serupa dilakukan Brigadir Arifin, 40 tahun, yang bertugas di Kepolisian Sektor Manggala, Makassar. Arifin menembak kepala sendiri setelah mengikuti apel pagi, kemarin. “Kejadiannya di ruang unit provos. Tidak ada yang menduga, karena dia sendirian di ruangan itu,” kata Kepala Polsek Manggala Komisaris Akbar Setiawan.
Di Pekanbaru, Irawan Sutikno, 80 tahun, mengakhiri hidup menggunakan seutas tali. Tubuh lelaki itu ditemukan menggantung di rumah anaknya, Jumat lalu. “Dia memiliki riwayat gangguan jiwa. Sebelumnya, pernah dua kali bunuh diri tapi gagal,” kata Kepala Unit Reskrim Kepolisian Sektor Bukit Raya, Ajun Komisaris Arry Prasetyo.
Di Jakarta, seorang lelaki yang belum diketahui identitasnya mencoba bunuh diri dengan melompat dari jembatan penyeberangan Semanggi, Jakarta Selatan, kemarin. Aksi lelaki itu berhasil digagalkan oleh polisi dan petugas pemadam kebakaran. "Dia sudah melompat, tapi bisa ditangkap petugas yang sudah bersiaga," kata Kepala Kepolisian Sektor Metro Setiabudi, Ajun Komisaris Besar Audy Latuheru.
TIM TEMPO | SUSENO