TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan pemerintah Indonesia memberi bantuan senilai US$ 2 juta atau sekitar Rp 25,8 miliar kepada pemerintah Vanuatu. Bantuan ini untuk diberikan untuk menanggulangi dampak bencana badai Pam yang melanda negeri itu 23 Maret 2015.
Akibat siklon tropis, badai Pam, yang berkecepatan 320 km per jam, meluluhlantakkan Republik Vanuatu. Vanuatu adalah negara kepulauan di Samudra Pasifik bagian selatan, di sebelah barat Fiji dan selatan Kepulauan Solomon.
Bantuan itu dilepas Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno L.P. Marsudi, yang didampingi Kepala BNPB Syamsul Maarif serta anggota Komisi VIII DPR dan pejabat lain, di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Vanuatu merupakan negara seluas 12.189 km persegi yang memiliki 83 pulau dan berpenduduk lebih dari 266 ribu jiwa. Akibat badai Pam, 24 orang tewas dan sekitar 70 persen wilayah Vanuatu mengalami kerusakan.
Pemerintah Vanuatu telah meminta bantuan internasional untuk menangani dampak bencana itu. Deputi Penanganan Darurat BNPB Tri Budiarto melaporkan bantuan sebesar US$ 2 juta itu berupa uang tunai US$ 450 ribu, paket makanan, selimut, tenda, dan bantuan lain.
Bantuan tersebut diangkut dengan dua pesawat, yakni Airbus 330 Garuda Indonesia dengan muatan 35 ton dan Boeing 737 Cardig dengan muatan 14 ton.
SUPRIYANTHO KHAFID