TEMPO.CO, Bandung -Pelatih Semen Padang Nil Maizar, mengaku kecewa dengan persiapan Panitia Pelaksana Pertandingan pembuka Qatar National Bank (QNB) League 2015 antara Persib Bandung kontra Semen Padang yang berlangsung di stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung pada Sabtu, 4 April 2015.
"Sayang sekali panitia kurang maksimal dalam persiapan pertandingan itu, karena pertandingan besar ini dicederai oleh matinya lampu stadion," kata Nil Maizar kepada wartawan seusai pertandingan itu.
Nil Maizar menuding Panpel kurang begitu siap mengadakan pertandingan itu. Pasalnya pertandingan yang berakhir dengan kemenangan tipis 1-0 bagi tuan rumah Persib Bandung itu sedikit tercoreng dengan insiden matinya lampu stadion pada menit akhir jelang laga itu usai. Walhasil, pertandingan pun sempat dihentikan pada menit ke-88 sekitar 10 menit.
Sorak sorai penonton pun tak terelakan kala insiden itu terjadi. Beruntung gelap gulita yang menyelimuti seluruh stadion hanya berlangsung sebentar. Tiada lain, tindakan Bobotoh dari tiap sudut tribun beramai-ramai menyalakan layar ponsel mereka, maka dengan sekejap menyulap stadion Si Jalak Harupat penuh dengan kerlap-kerlip cahaya bak beribu kunang-kunang yang menyiangi sang malam. Namun pemandangan itu tidak berlangsung lama, hanya saja efek insiden itu cukup mengecewakan bagi kedua tim yang berlaga saat itu.
"Kami tentu kecewa saat pemain sedang dalam kondisi bagus tiba-tiba di stop, persis seperti punya peluang tapi dicederai karena 5 menit itu cukup berharga untuk menciptakan peluang dan harusnya ini tak terjadi," ucap Nil Maizar.
Selain Nil Maizar, kapten skuad Semen Padang Hengki Ardiles pun, menyayangkan insiden itu. Pasalnya kondisi Kabau Sirah, julukan Semen Padang, kalah 1-0 dari Persib Bandung, sehingga ketika melanjutkan pertandingan setelah sebelumnya sepat dihentikan wasit sangat menyulitkan Hengki dkk untuk menyusul ketertinggalannya dari Maung Bandung, julukan Persib.
"Ya kalau situasi di lapangan buat kami yang tertinggal itu penting, kami lagi semangat-semangatnya tiba-tiba mati lampu, jadi down lagi," katanya.
Begitpun dengan pemain bertahan Maung Bandung, Vladimir Vujovic menyatakan jika pemain Persib cukup sulit unuk menghangatkan diri mereka kembali, pasca insiden itu. "Sangat sulit untuk dapat memanaskan kembali kondisi fisik untuk kedua kalinya selama permainan, karena kita kedinginan di babak yang kedua," ujar Vlado, panggilan Vladimir.
Vlado berharap insiden itu tidak kembali terjadi ke depannya karena akan merugikan pemain. Apalagi skuad besutan Djadjang Nurdjaman itu kembali harus melakoni laga lanjutan QNB League kontra Pelita Bandung Raya di stadion Si Jalak Harupat, pada Selasa, 7 April 2015 mendatang.
"Saya harap untuk pertandingan nanti melawan Pelita Bandung Raya hal seperti ini jangan sampai terulang kembali, saya tidak tahu apa masalahnya tapi semoga panitia kedepannya bisa lebih sigap menyikapi hal seperti ini," ucapnya.
AMINUDIN