TEMPO.CO, Jakarta - Perancang busana Hengki Kawilarang ditangkap polisi pada Rabu, 1 April 2015, karena diduga menggelapkan uang arisan. Arisan bernama Glamz yang dikelola Hengki mengumpulkan uang Rp 50 juta setiap bulan dari 16 peserta. Artinya, peserta yang mendapat giliran menerima uang arisan berhak memperoleh Rp 800 juta.
Seorang peserta arisan, Ina Soviana alias Jeng Ana, yang menaruh dua nomor di arisan Glamz, semestinya memperoleh Rp 1,6 miliar pada April 2014. Namun, hingga Agustus tahun lalu, da hanya mendapat Rp 100 juta. Jeng Ana akhirnya melaporkan Hengki ke polisi.
Teman Hengki Kawilarang, Dorce Gamalama, mengatakan Hengki berjanji akan mencicil uang milik Jeng Ana. "Dia janji," kata Dorce, yang mengaku telah membesuk Hengki di sel tahanan Kepolisian Daerah Metro Jaya pada Kamis, 2 April 2015.
Dorce menyayangkan kasus ini dibawa ke ranah hukum. Alasannya, menurut dia, Hengki tak akan kabur dan mudah ditemui di butiknya atau pameran bajunya. "Jangan-jangan ada yang tak suka dengan keberhasilannya," katanya.
Menurut Dorce, Hengki akan menjual aset tak bergeraknya, seperti rumah dan mobil, untuk melunasi sisa utang Rp 1,5 miliar kepada Jeng Ana. Ihwal mekanisme pembayaran, Dorce mengatakan tak paham.
Adapun perihal alasan Hengki menggelapkan uang arisan, Dorce menduga uang itu digunakan sebagai modal pembangunan butik baru dan pergelaran baju-baju keluaran terbaru Hengki. "Dia kan sedang punya rekanan, mungkin uangnya dipakai untuk itu," katanya.
YOLANDA RYAN ARMINDYA