TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul memastikan tulisan pada kertas putih yang ditemukan di kamar kos adalah tulisan tangan Akseyna Ahad Dori, 18 tahun, mahasiswa Universitas Indonesia yang ditemukan mengapung di Danau Kenanga UI. "Benar itu tulisan almarhum (Akseyna)," kata Martinus di kantornya, Senin, 6 April 2015.
Kertas bertuliskan kalimat dalam bahasa Inggris itu ditemukan di kamar kos mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam jurusan Biologi semester IV ini. Kata-kata dalam tulisan itu adalah "Will not return for please don’t search for existence my apologies for everything eternally”.
Akseyna juga sempat cerita kepada ibunya pada Januari 2015 bahwa dia merasa kecewa. "Dia merasa kecewa karena juara regional Olimpiade Biologi, tapi tak diikutkan ke tingkat nasional," ujar Martinus.
Namun, hingga saat ini, penyidik belum dapat memastikan apakah kematian Akseyna di Danau Kenanga itu murni bunuh diri atau menjadi korban pembunuhan. "Belum bisa disimpulkan, masih diselidiki," kata Martinus.
Identitas Akseyna terungkap setelah orang tuanya di Yogyakarta mendatangi Rumah Sakit Polri di Kramat Jati, Jakarta Timur, dan Kepolisian Sektor Beji, Depok. Orang tua Akseyna mengenali ada kemiripan pada hidung dan bentuk wajah korban.
Orang tua Akseyna juga melihat barang-barang korban berupa jaket, celana, kaus, payung, dan sapu tangan. Ayah korban pun langsung meyakini bahwa payung dan kaus korban itu sama seperti yang dibelikan ibunya. Sedangkan sapu tangan itu milik ayahnya.
AFRILIA SURYANIS