TEMPO.CO, Jakarta - Zayn Malik telah mematahkan hati jutaan penggemarnya ketika dia menyatakan keluar dari boyband Inggris, One Direction. Dalam wawancara pertamanya setelah Zayn pergi, empat anggota One Direction yang tersisa mengaku juga patah hati.
"Itu minggu-minggu yang berat. Mungkin yang paling berat sejak band ini terbentuk lima tahun lalu," kata Liam Payne, salah satu penyanyi grup itu, dalam wawancara eksklusif dengan surat kabar Inggris, The Sun, seperti dilansir People, Sabtu, 4 April 2015.
"Kami patah hati bahwa Zayn memilih untuk pergi. Tapi sekarang setelah beberapa pertunjukan dengan empat anggota, kami merasa percaya diri dan bertekad untuk melangkah lebih yakin dari sebelumnya," kata Payne.
Dalam wawancara yang diterbitkan The Sun pada Jumat, 3 April 2015, Payne didampingi anggota One Direction lain, yakni Louis Tomlinson, Harry Styles, dan Niall Horan.
Zayn mengumumkan kemundurannya dari grup itu di laman One Direction Facebook pada 25 Maret 2015. Zayn mengaku siap bersolo karir dengan produser Naughty Boy. Meski kehilangan satu anggotanya, anggota One Direction tetap berpikir positif terhadap masa depan mereka dan melanjutkan tur On the Road Again.
"Apa yang kami ingin lakukan adalah membuat penggemar kami bangga dan mengembalikan kepercayaan kepada kami dengan tur yang brilian dan album baru yang hebat," kata Horan.
Grup itu dikabarkan mulai menggarap album baru pada Februari lalu. Meski terguncang oleh masalah Zayn, album baru akan terus dibuat. Styles membenarkan rumor itu. "Sangat asyik menggarap album kelima kami," katanya.
PEOPLE | K