TEMPO.CO, Semarang - Menteri Agama RI Lukman Hakim Syaifuddin mengkhawatirkan konflik yang terjadi antara Arab Saudi dengan Yaman bisa mengganggu pelaksanaan haji tahun ini. "Jangan sampai konflik tersebut mengganggu kegiatan penyelenggaraan haji. Sebab, dua kota suci berada di Saudi Arabia, sedangkan Yaman berdekatan," kata Lukman usai menghadiri acara peresmian Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Senin, 6 April 2015.
Lukman berharap agar konflik di Yaman dan Arab Saudi segera berakhir sehingga tidak mengganggu secara signifikan segala persiapan Indonesia dalam meningkatkan kualitas penyelenggaran ibadah haji. "Indonesia ikut merasakan betapa peperangan mengorbankan banyak hal, memutus kehidupan rutin, dan berdampak pada sisi kemanusiaan," ujarnya.
Konflik bersenjata di Yaman menghadapkan pasukan pemberontak Syiah, Houthi, dan pasukan koalisi negara Arab yang dipimpin Arab Saudi. Pasukan koalisi melancarkan serangan militer ke sejumlah kota di Yaman sejak Kamis lalu. Serangan itu atas permintaan Abd-Rabbu Mansour Hadi, Presiden Yaman yang lari ke Arab Saudi setelah pasukan Houthi yang diduga didukung Iran melancarkan serangan ke Aden.
Mansour Hadi, Presiden Yaman yang sah, lari ke Aden pada Februari lalu setelah berada dalam tahanan rumah pasukan Houthi. Pasukan Houthi telah menguasai ibu kota Sanaa sejak September 2014.
Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama Abdul Djamil optimistis konflik Yaman tidak menganggu pelaksanaan haji. "Karena semua kelompok ada rasa memiliki Mekkah dan Madinah sebagai tempat pelaksanaan haji," kata Abdul Djamil.
Saat ini, kata Djamil, persiapan menyambut ibadah haji 2015 mulai digelar. Kementerian Agama sudah mengurus ihwal pemondokan, rencana penerbangan, katering hingga penyusunan jumlah biaya haji. "Untuk biaya haji masih akan dibahas dengan DPR," kata Djamil.
ROFIUDDIN