TEMPO.CO, Jakarta - Anda yang biasa berlalu lintas di Jakarta, pasti tak asing dengan Patung Pemuda Membangun. Terletak di kawasan Senayan, membelah Jalan Sisingamangaraja dan Jalan Sudirman. Dibangun pada Juli 1971 dan diresmikan pada Maret 1972. Disebut pemuda membangun karena patung tersebut menggambarkan seorang pemuda membawa obor dengan semangat yang berkobar.
Kini, pemandangan di sekitar patung banyak alat berat dan pekerja yang sedang menggarap proyek jalan bawah tanah. Proses pengeboran sedang dimulai. Dua mesin bor terowongan (tunnel boring machine) yang dipesan untuk rencana pembuatan terowongan mass rapid transit (MRT) pertama di Jakarta telah selesai dibuat.
Baca Juga:
“Dua dari empat bor yang kami pesan telah selesai dibuat Februari lalu. Saat ini dalam perjalanan dari Jepang,” ujar Dono Boestami, Direktur Utama PT Mass Rapid Transit Jakarta, kepada Tempo.
Dua bor itu akan mengerjakan pembuatan jalur terowongan untuk fase pertama proyek MRT Jakarta. Fase pertama itu adalah jalur dari Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia. Dari sepanjang 16 kilometer jalur itu, 6 kilometer merupakan terowongan bawah tanah dan 10 kilometer merupakan jalan layang. Sedangkan untuk fase kedua, dari bundaran HI ke Kampung Bandan, sepanjang 9 kilometer berupa terowongan.
Dono mengatakan dua mesin bor yang dibuat Japan Tunnel Systems Corporation (JTSC) itu dijadwalkan tiba di Indonesia pada April dan Mei. “Tiba di sini akan dirakit kembali. Agustus-September akan beroperasi,” kata dia.
Baca Juga:
Kedua bor itu nantinya akan dirakit dan dioperasikan dari lokasi Patung Pemuda, Jalan Sudirman. Saat ini kontraktor konsorsium SOWJ (Shimizu-Obayashi-Wijaya Karya-Jaya Konstruksi) sedang menyiapkan lokasi tempat peluncuran pemboran itu.
Tempo mengunjungi lokasi proyek pada Kamis, 2 April 2015. Patung Pemuda sudah dalam posisi menggantung. Konstruksi besi menanggung berat patung dan fondasinya dengan berat total 460 ton. Di bawah patung terlihat aktivitas ekskavator menggali tanah.
Sedangkan di lokasi yang akan menjadi dudukan bor, penggalian telah mencapai kedalaman 12 meter dan sedang dalam proses penyiapan fondasi. “Dari kedalaman 12 meter, dibuat fondasi satu meter untuk dudukan bor,” ujar Muhammad Destrial, Deputy Construction Manager CP104, yang mengerjakan proyek di Patung Pemuda.
Posisi bor nantinya menghadap ke arah Jalan Sudirman. Sedangkan ekor bor sepanjang 80 meter lebih akan memanjang di bawah Patung Pemuda hingga Jalan Sisingamangaraja.
M. Nasyir, Direktur Konstruksi PT Mass Rapid Transit Jakarta, mengatakan bor MRT memiliki diameter luar 6,65 meter dan diameter dalam 6,05 meter. Mata bornya memiliki panjang hampir 10 meter, sedangkan ekornya sepanjang 80 meter lebih.
ERWIN PRIMA