Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

'Pintu Menuju Neraka' Berada di Turkmenistan  

Editor

Indah Pratiwi

image-gnews
Kawah di Derweze, Turkmenistan, yang dijuluki sebagai
Kawah di Derweze, Turkmenistan, yang dijuluki sebagai "Pintu Menuju Neraka'.
Iklan

TEMPO.CO, Ashgabat - Jika sekilas menonton videonya, Anda pasti menduga kawah raksasa Derweze dengan api berkobar di dalamnya itu adalah adegan dalam sebuah film fiksi ilmiah. Namun jangan salah, kawah raksasa yang dikenal sebagai "pintu menuju neraka" itu nyata adanya, tepatnya di Turkmenistan.

Kawah berapi ini berada di jantung Gurun Karakum, sekitar 260 kilometer utara Ashgabat, ibu kota Turkmenistan. Kobaran api bahkan bisa terlihat jelas dari jarak beberapa puluh kilometer.

Turkmenistan merupakan negara bekas Uni Soviet di perbatasan Iran dan di tepi Laut Kaspia, dengan populasi sekitar 5 juta orang. Salah satu fitur geografis Turkmenistan adalah Gurun Karakum, yang merupakan salah satu deposit terbesar minyak dan gas alam dunia.

Setiap pemerintah yang memimpin Turkmenistan menggunakan sumber daya ini, tak terkecuali pemerintah Soviet pada tahun 1971. Namun, ketika insinyur Soviet melakukan pengeboran di gurun itu untuk mengekstrak gas, tanah di atasnya runtuh dan membentuk sebuah kawah besar. Tidak ada yang terluka, tapi para insinyur itu mengkhawatirkan gas beracun keluar dari kawah itu, sehingga memutuskan untuk membakarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mereka berpikir gas akan terbakar dalam hitungan pekan. Namun yang terjadi, gas tersebut tetap terbakar dan terus menyala bertahun-tahun kemudian. Hingga kini, kobaran api raksasa itu telah menginjak tahun ke-44. Sejak saat itu, kawah Derweze lebih dikenal sebagai "pintu menuju neraka".

Meski telah berusia puluhan tahun, baru kali ini kawah itu akan digarap untuk mendulang devisa. Pejabat pariwisata negara itu mengatakan gurun Derweze akan segera dikembangkan untuk menarik wisatawan. Terutama, bagi pencinta wisata petualangan. "Gurun ini potensial menjadi tujuan yang sangat menarik untuk berbagai jenis pariwisata dari ekowisata hingga olahraga ekstrem," ucap pernyataan dari Kementerian Pariwisata Turkmenistan.

AL JAZEERA | INDAH P.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Setelah Patung Emas, Anjing Ras Turkmenistan Dibuatkan Hari Libur Nasional

29 April 2021

Wakil Perdana Menteri Turkmenistan Serdar Berdymukhamedov, putra Presiden Kurbanguly Berdymukhamedov, memegang anak anjing gembala Turkmenistan, anjing ras yang dikenal sebagai Alabai, selama perayaan Hari Kuda Turkmenistan nasional dan Hari Anjing Gembala Turkmenistan, dekat Ashgabat, Turkmenistan 25 April 2021 . [REUTERS / Vyacheslav Sarkisyan]
Setelah Patung Emas, Anjing Ras Turkmenistan Dibuatkan Hari Libur Nasional

Turkmenistan membuat hari libur baru pada hari Minggu yang didedikasikan khusus untuk jenis anjing ras Alabai, anjing ras kebanggan Turkmenistan.


Presiden Turkmenistan Meninggal

21 Desember 2006

Presiden Turkmenistan Meninggal

Presiden Turkmenistan Saparmurat Niyazov, yang memerintah negeri kaya minyak di Asia Tengah dengan tangan besi selama 20 tahun, dinihari tadi meninggal. Niyazov yang berusia 66 tahun meninggal akibat serangan jantung.