TEMPO.CO, Tulungagung - Banjir bandang yang menerjang Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, merenggut nyawa seorang warga. Korban tewas terseret arus sungai saat air merendam empat desa sejak kemarin malam, Selasa, 7 April 2015.
Banjir bandang pada Selasa malam itu menyisakan duka bagi warga Dusun Sumberjengglung, Kecamatan Tanggunggunung. Sebab, Karjo, 35 tahun, warga desa setempat, dilaporkan tewas terseret arus sungai saat perjalanan pulang ke rumahnya.
Ketika itu korban bersama rekannya, Dedi, 18 tahun, setelah mencari rumput yang menjadi pekerjaannya sehari-hari. "Kemarin arus sungai memang cukup deras," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Mariaji, Rabu, 8 April 2015.
Menurut Mariaji, banjir bandang yang terjadi kemarin cukup besar dengan ketinggian di beberapa titik mencapai satu setengah meter. Namun hari ini banjir dilaporkan sudah surut dan aktivitas warga kembali normal.
Di Tulungagung, banjir merendam empat desa di wilayah Kecamatan Tanggunggunung dan Besuki. Banjir terparah terjadi di perkampungan nelayan Dusun Sidem, Desa Besole, Kecamatan Besole, yang tak jauh dari garis pantai selatan.
Banjir terjadi akibat melubernya luapan hulu sungai di lereng Gunung Dringgopolo dan Gunung Teras yang mengalir melintasi kawasan permukiman. Meski cukup besar, banjir ini tak sampai merusak infrastruktur maupun bangunan rumah warga. "Tidak ada kerusakan berarti," kata Mariaji.
Saat ini kawasan di lokasi bencana sudah kembali aktif dan normal. Banjir hanya menyisakan endapan lumpur yang mulai dibersihkan warga di dalam rumah.
HARI TRI WASONO