TEMPO.CO, Bandung - Forum Komunikasi Ulama-Umara Subang, Jawa Barat, akan menghidupkan lagi tradisi ilmu hijib atau doa penghalang kebatilan. "Salah satunya untuk menangkal paham radikal dan Islamic State Iraq and Syria (ISIS)," kata Ketua Forum Komunikasi Ulama-Umara Subang Ojang Sohandi di sela-sela perhelatan “Kemenag Bersalawat”, Rabu, 8 April 2015.
Tradisi mempelajari ilmu kebatinan yang hidup di tengah-tengah kaum Nahdiyin tersebut kini banyak ditinggalkan. "Maka harus dihidupkan kembali," kata Ojang.
Latihan hijib akan dilakukan saban Kamis malam setiap pekan. Tempatnya di padepokan Kemenag. "Kami siap melaksanakannya," ujar Kemenag Subang Akhmad Sukandar. "Kami juga menyiapkan guru-gurunya."
Agar bisa langsung bergerak di lapangan, menurut Ojang, pihaknya akan segera membentuk Forum Komunikasi Ulama-Umara di setiap kecamatan. "Supaya upaya menangkal gerakan ajaran radikal dan ISIS bisa efektif," kata Ojang.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Subang KH Musfiq Amrullah mengapresiasi upaya nyata yang digagas FKU2 tersebut. "Kami berkomitmen paham radikal dan ISIS tidak boleh hidup di bumi Subang," ujarnya.
Kepala Polres Subang Ajun Komisaris Besar Harry Kurniawan mengatakan keberadaan FKU2 akan sangat membantu kinerja polisi dalam menangkal berbagai gerakan radikal yang meresahkan masyarakat.
"Kami sangat antusias buat melakukan kerja sama dengan FKU2, terutama dalam menangkal gerakan ISIS," ujar Harry. Ia memastikan sejauh ini ISIS belum ditemui di Subang.
NANANG SUTISNA