TEMPO.CO, Denpasar - Ketua PDIP Sulawesi Selatan Andi Ridwan Witri menyatakan pada Kongres PDIP yang digelar 8-12 April di Bali, pihaknya menolak wacana posisi wakil ketua umum. "Kami tidak menginginkan adanya posisi wakil ketua umum dan ketua harian. Kami serahkan sepenuhnya kepada Bu Mega untuk atur komposisinya," ujar dia kepada wartawan ketika menggelar jumpa pers di rumah makan Tempoe Doloe di Bali, Rabu, 8 April 2015.
Alasannya, jabatan tersebut tidak ada dalam AD/RT partai. Selain itu, jabatan tersebut juga dapat menimbulkan konflik sesama internal bila posisi wakil ketua umum dan ketua harian diberlakukan dalam kepengurusan baru. "Hampir seluruh partai yang ada wakil ketua umumnya dan ketua harian ada goncangan. Bagi kami, cukup ketua dan sekretaris jenderal saja," ujar Andi.
Dalam kongres yang bertema "Aku Melihat Indonesia" ini, Andi mengklaim kongres akan berjalan dengan normal. Pasalnya, 34 DPD se-Indonesia sepakat memilih kembali Megawati Soekarno Putri sebagai ketua umum periode 2015-2020 sebagaimana tercantum dalam rapat kerja nasional (rakernas) yang digelar di Semarang pada 2014. "Kongres tidak lagi memilih, tetapi mengukuhkan Bu Mega sebagai ketua umum. Sehingga kalau ada riak-riak ada calon baru, itu tidak benar," ia menjelaskan.
Senada, Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Sulawesi Selatan Nikolaus Beny mengatakan seluruh kader telah solid memilih kembali Megawati. Karena itu, pengurus PDIP Sulawesi Selatan menyerahkan sepenuhnya ke Megawati untuk mengatur komposisi kepengurusan yang baru. "Tidak akan ada wacana posisi wakil ketua umum, tapi yang ada ketua bidang," ia menjelaskan.
Dalam kongres ini pun, ujar Andi, PDIP Sulawesi Selatan akan mengusulkan tiga nama untuk masuk dalam kepengurusan DPP PDIP. Salah satunya Hamka Haq, salah satu putra dari daerah Sulawesi Selatan.
Sementara ia sendiri, yang digadang-gadang masuk dalam pengurus DPP, menolak bila diamanahi jabatan di pusat. Andi mengaku masih mencintai Sulawesi Selatan karena dirinya terpilih menjadi Ketua PDIP Sulawesi Selatan berdasarkan keinginan pengurus. "Saya menolak jika DPD mengusulkan nama saya masuk dalan struktur pengurus DPP. Tetapi kalau DPP menginginkan, sebagai kader saya harus patuh atas perintah partai."
Sebelumnya, Sekretaris DPD PDIP Sulawesi Selatan Rudy Pieter Goni mengatakan di kongres nanti DPD PDIP Sulsel menyorongkan tiga nama untuk masuk dalam kepengurusan DPP PDIP periode 2015-2020. Tiga nama tersebut adalah Hamka Haq, Dian Andi Latif, dan Anshari Mangkona.
ARDIANSYAH RAZAK BAKRI