TEMPO.CO, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Bank Central Asia Tbk menyetujui pembagian dividen kepada para pemegang saham sebesar Rp 148 per lembar. Dari jumlah tersebut, Rp 50 per lembar bersifat interim atau sudah dibagikan pada akhir tahun lalu.
Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan angka itu sekitar 22 persen dari laba perseroan tahun lalu yang mencapai Rp 16,4 triliun. "Sekitar Rp 3,64 triliun untuk 24 miliar lembar saham," katanya di Jakarta, Kamis, 9 April 2015. Namun ia belum memastikan kapan dividen akan dibagikan.
BCA meraup laba bersih Rp 16,5 triliun atau naik 15,7 persen ketimbang 2013 sebesar Rp 14,3 triliun. Jahja yakin sisa laba setelah pemotongan dividen masih cukup untuk pengembangan usaha. Apalagi tahun ini pertumbuhan kredit diperkirakan akan cukup moderat, yaitu pada kisaran 12-15 persen.
Jumlah itu dinilai lebih dari cukup untuk mendukung kebutuhan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio-CAR), baik bank maupun anak usaha. Hingga akhir tahun, BCA menargetkan CAR pada kisaran 18-19 persen. Menurut Jahja, target CAR sama dengan tahun lalu dengan pertimbangan kondisi makro dan juga kondisi dana pihak ketiga.
Bahkan Jahja mengklaim perusahaannya tidak membutuhkan tambahan modal untuk menjaga CAR hingga tiga tahun mendatang. "Cukup dari profitability."
FAIZ NASHRILLAH