TEMPO.CO, Jakarta - Lolosnya penumpang ilegal, Mario Steven Ambarita, membuat Wakil Ketua Federasi Pilot Indonesia Ali Nahdi mengingat betapa rawannya bandara di Tanah Air. Kata Ali, di bandara beberapa daerah, sepeda motor justru bisa masuk.
"Saya juga bingung masuknya itu bagaimana. Untung ketika landing tidak ada kejadian apa-apa," kata Ali ketika berbicara via telepon, Kamis, 9 April 2015.
Tidak hanya sepeda motor, bahkan warga dan juga hewan seperti anjing bisa sembarangan lalu-lalang melintasi landasan. Padahal, seharusnya landasan itu steril dari aktivitas apa pun selain penerbangan.
Ali menjumpai kondisi ini di bandara-bandara yang terletak di wilayah timur Indonesia. Bandara di daerah Biak, Jayapura, dan Nusa Tenggara Timur adalah yang rawan 'penyusup'.
Penjagaan yang lemah, kata Ali, sering disebabkan sedikitnya petugas pengawas bandara yang berpatroli di sekitar landasan.
Dia meminta pengawas bandara memperketat penjagaan dengan menambah jangka waktu dan memperluas area penyisiran keamanan. "Untung di bandara-bandara itu belum pernah jatuh korban," Ali berujar.
ROBBY IRFANY