TEMPO.CO, Medan - Puluhan kader Partai Golkar memprotes kehadiran Ketua Umum Agung Laksono di Hotel Tiara, Medan, Sabtu, 11 April 2015. Agung datang ke Medan dalam rangka konsolidasi pengurus Partai Golkar se-Sumatera Utara.
Menurut Agung, dia berkunjung ke Medan untuk melaksanakan keputusan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar. "Saya hadir di Medan, Sumatera Utara, untuk melaksanakan amanat Partai Golkar dan hasil Rapimnas Golkar. Partai Golkar sebentar lagi akan menghadapi pilkada, sehingga segenap kader harus bersatu," kata Agung.
Mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat ini mengajak kader Golkar menghormati hukum. "Kader Partai Golkar harus taat hukum. Kementerian Hukum dan Hak Asasi manusia menyatakan saya sebagai Ketua Umum Golkar yang sah," ujar Agung.
Saat Agung berpidato, rapat konsolidasi terganggu oleh kehadiran puluhan orang yang menyebut diri sebagai pengurus dan kader Partai Golkar. "Agung pengkhianat. Ini rapat tidak sah, kami menganggap Agung Laksono sebagai Wakil Ketua Umum Partai Golkar, bukan Ketua Umum," teriak beberapa kader Golkar kubu Ketua Aburizal Bakrie.
Kelompok itu juga berusaha menghentikan pidato Agung. Namun Agung justru mengajak ratusan kader yang hadir di hotel itu menyanyikan lagu Satu Nusa Satu Bangsa. "Ayo semua anak bangsa, kita bernyanyi Satu Nusa. Kader Partai Golkar jangan terpecah-pecah. Partai Golkar mengabdi untuk kepentingan rakyat, bukan orang per orang, apalagi ketua umumnya," ujar Agung.
Agung datang ke Medan untuk melantik pelaksana tugas pengurus DPD I Partai Golkar Sumatera Utara. Pelaksana tugas Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Utara dijabat Leo Nababan. Adapun pelaksana tugas Sekretaris DPD Golkar adalah politikus senior partai beringin Sumatera Utara, Eswin Soekardja. Menurut Leo, Agung juga akan menyerahkan surat keputusan pelaksana tugas kepada 33 pengurus DPD kabupaten dan kota di provinsi ini.
Kericuhan dan protes terhadap Agung tak berlangsung lama. Kubu Aburizal Bakrie meninggalkan ruang pertemuan sambil meneriakkan slogan anti-Partai Golkar versi Munas Ancol. "Kami tak akan pernah mengakui Golkar kubu Agung Laksono," teriak massa pendukung Aburizal. Saat berita ini diturunkan, situasi keamanan di lokasi pertemuan sudah berangsur pulih.
SAHAT SIMATUPANG