Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Terpidana Mati Mary Jane Telepon Ibunda di Filipina

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Terpidana mati asal Filipina, Mary Jane Fiesta Veloso (tengah), termasuk dalam daftar nama yang akan dieksekusi pada bulan ini. Wanita berusia 30 tahun ini menjadi terpidana mati dalam kasus penyelundupan heroin 2,6 kilogram senilai Rp 5,5 miliar di Bandara Adisutjipto pada 25 April 2010. REUTERS/Ignatius Eswe
Terpidana mati asal Filipina, Mary Jane Fiesta Veloso (tengah), termasuk dalam daftar nama yang akan dieksekusi pada bulan ini. Wanita berusia 30 tahun ini menjadi terpidana mati dalam kasus penyelundupan heroin 2,6 kilogram senilai Rp 5,5 miliar di Bandara Adisutjipto pada 25 April 2010. REUTERS/Ignatius Eswe
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Terpidana mati kasus narkotika dan obat terlarang asal Filipina, Mary Jane Fiesta Veloso, 30 tahun menelepon ibundanya yang bernama Celia Veloso di Filipina, dua pekan lalu. Mary Jane menelepon melalui warung telepon yang ada di koperasi Lembaga Pemasyarakatan II A Wirogunan Yogyakarta. Kepada keluarganya, ia memberikan kabar dirinya dalam kondisi sehat.

Ia juga menanyakan kondisi kesehatan dua anaknya yang tumbuh di Filipina. Anak dari Mary Jane berumur 6 tahun dan 12 tahun. "Setelah menelepon ibunya, Mary cerita anak-anaknya sehat," kata seorang narapidana Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan kepada Tempo, Kamis, 9 April 2015. Narapidana ini adalah teman dekat Mary Jane.

Narapidana perempuan ini mengatakan Mary Jane sempat shock setelah mendengar permohonan peninjauan kembalinya ditolak oleh Mahkamah Agung. Tapi, Mary Jane, kata dia cepat bangkit. Kepada teman dekatnya itu, Mary Jane bilang bahwa dia sudah pasrah kapanpun petugas memindahkannya dari Wirogunan ke Nusakambangan, Jawa Tengah.

Di dalam sebuah sel tahanan khusus narkoba, Mary Jane tidur bersama dua narapidana lain. Di sana ia dikenal suka membantu. "Mary sering mencuci baju narapidana lain dalam satu sel tahanan," kata teman dekat Mary Jane.

Menurut dia, Mary Jane adalah perempuan yang pandai bergaul. Dia biasanya mengunjungi narapidana lain yang berada dalam sel tahanan berbeda. Ibu dua anak itu juga dikenal berperilaku baik dan tak pernah membikin keributan selama dibui di Wirogunan.

Mary Jane, kata teman dekatnya punya banyak kegiatan untuk menghabiskan waktu luangnya. Ia masih suka merajut kopiah, syal, dan baju. Selain itu, Mary Jane juga gemar berolahraga voli dan senam, yang dilakukan pada pagi hari.

Keluarga Mary Jane pernah datang untuk mengunjungi Mary Jane di Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan. Tim pengacara Mary Jane pernah menunjukkan keluarga Mary Jane sedang makan bersama dalam satu meja ketika berada Yogyakarta. Dalam foto itu terlihat ayah, ibu, kakak Mary ane, dan orang dari Kedutaan Besar Filipina.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anggota keluarga Mary Jane memohon kepada Presiden Joko Widodo untuk memberikan pengampunan terhadap ibu dua anak itu .Orang tua, saudara kandung, dan dua anak dari Mary Jane menyampaikan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo ke Kedutaan Besar Republik Indonesia di Manila dan meminta "kasih dan sayang" untuk orang tua tunggal bagi dua anak itu."Kami memohon ampun Presiden tercinta (Widodo), jangan menjatuhkan hukuman mati pada putri saya," kata ibu Veloso, Celia Veloso, yang dilansir Washinton Post pada 8 April 2015.

Dalam surat itu keluarga menuliskan Mary Jane ditipu oleh rekan senegaranya, dengan dimasukkan 2,6 kilogram heroin di kopernya. Dua anak Mary Jane juga ikut dalam aksi itu. Mereka memegang plakat yang bertuliskan "Rahmat dan Kasih Sayang untuk Mary Jane dan Keluarga. Belasan aktivis dari Migrante International mengangkat gambar besar Mary Jane dan sebuah spanduk bertuliskan "Selamatkan Kehidupan Maria Jane Veloso.

Mary Jane, ditangkap atas tuduhan membawa heroin seberat 2,6 kilogram di Bandar Udara Adisucipto, Yogyakarta, pada 25 April 2010. Mary Jane memakai penerbangan pesawat Air Asia dari Kuala Lumpur ke Yogyakarta. Ia yang bekerja sebagai pekerja rumah tangga adalah penduduk Esguerra, Talavera Nueva Ecija, Filipina.

Pada Oktober 2010, ia divonis mati dan grasinya ditolak Presiden Joko Widodo pada 30 Desember 2014. Pada 11 Oktober 2010, Pengadilan Negeri Sleman, Yogyakarta, memberikan vonis mati kepada Mary Jane. Putusan itu diperkuat hingga kasasi, bahkan grasinya pun ditolak.

SHINTA MAHARANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

AS Prihatin atas Rekaman Eksekusi Israel di RS Al Shifa, Tapi Kecam Hamas

24 hari lalu

Warga Palestina memeriksa kerusakan di Rumah Sakit Al Shifa setelah pasukan Israel mundur dari Rumah Sakit dan daerah sekitarnya setelah operasi dua minggu, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza, 1 April 2024. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
AS Prihatin atas Rekaman Eksekusi Israel di RS Al Shifa, Tapi Kecam Hamas

Pasukan Israel pada Senin mundur dari kompleks rumah sakit terbesar Al Shifa di Gaza itu setelah pengepungan selama dua pekan terakhir.


30 Warga Palestina yang Ditahan Israel Ditemukan Tewas Diborgol di Sekolah Gaza

1 Februari 2024

Orang-orang menguburkan warga Palestina, termasuk mereka yang tewas dalam serangan dan tembakan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. REUTERS/Mohammed Salem
30 Warga Palestina yang Ditahan Israel Ditemukan Tewas Diborgol di Sekolah Gaza

Israel menolak memberikan informasi tentang nasib warga Palestina yang ditahan di Gaza, kata LSM lokal


Iran Eksekusi Mati Demonstran Mahsa Amini, Dituduh Tabrak Polisi Hingga Tewas

23 Januari 2024

Mohammad Ghobadlou, 23. FOTO/Islamic Republic News Agency
Iran Eksekusi Mati Demonstran Mahsa Amini, Dituduh Tabrak Polisi Hingga Tewas

Iran mengeksekusi mati Mohammad Ghobadlou, 23 tahun, seorang demonstran protes Mahsa Amini atas tuduhan pembunuhan polisi


19 Warga Sipil Laki-laki di Gaza Dieksekusi Mati Tentara Israel

21 Januari 2024

Seorang pemuda Palestina menghidupkan sejumlah lilin di atas peti mati saat menggelar aksi belasungkawa untuk 4 warga Palestina yang tewas oleh pasukan Israel di Kota Gaza, 25 Desember 2015. 4 warga Palestna tersebut tewas usai ditembaki oleh tentara Israel. REUTERS
19 Warga Sipil Laki-laki di Gaza Dieksekusi Mati Tentara Israel

Keterangan saksi mata mengungkap setidaknya 19 laki-laki dalam sebuah gedung rumah susun dieksekusi mati tentara Israel.


PBB Desak Israel Selidiki Tuduhan Tentaranya Eksekusi Mati 11 Pria Palestina Tak Bersenjata di Gaza

21 Desember 2023

Tentara Israel. antaranews.com
PBB Desak Israel Selidiki Tuduhan Tentaranya Eksekusi Mati 11 Pria Palestina Tak Bersenjata di Gaza

Komisaris Tinggi PBB untuk HAM menyebut eksekusi mati belasan pria Palestina itu 'menimbulkan kekhawatiran dilakukannya kejahatan perang' di Gaza


Iran Klaim Telah Mengeksekusi Agen Mossad

18 Desember 2023

Kartu pengenal agen Mossad [VK.COM/MOSSADOFFICIAL via Sputnik]
Iran Klaim Telah Mengeksekusi Agen Mossad

Kantor berita resmi IRNA melaporkan bahwa seorang agen dinas intelijen Mossad Israel dieksekusi di provinsi Sistan-Baluchestan di tenggara Iran.


10 Tahun Lalu Kim Jong Un Eksekusi Mati Paman Sendiri Jang Song-thaek dengan Cara Sadis

12 Desember 2023

Sebelumnya, semua jabatan Jang Song Thaek telah dilucuti. Pria berusia 67 tahun ini secara luas dilihat sebagai seorang penganjur reformasi ekonomi. AP/Kyodo News
10 Tahun Lalu Kim Jong Un Eksekusi Mati Paman Sendiri Jang Song-thaek dengan Cara Sadis

Paman Kim Jong Un, Jang Song Thaek dieksekusi mati sepuluh tahun lalu dengan cara sadis. Bagaimana cerita eksekusi itu?


Kyiv Tuduh Pasukan Rusia Eksekusi Tentara Ukraina yang Sudah Menyerah

3 Desember 2023

Anggota unit Khusus Omega Garda Nasional Ukraina menembakkan mortir ke arah pasukan Rusia di garis depan kota Avdiivka, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di wilayah Donetsk, Ukraina, 8 November 2023. Radio Free Europe/Radio Liberty/Serhii Nuzhnenko via REUTERS
Kyiv Tuduh Pasukan Rusia Eksekusi Tentara Ukraina yang Sudah Menyerah

Kyiv menuduh Rusia melakukan kejahatan perang setelah video yang beredar menunjukkan dua tentara Ukraina ditembak saat sudah menyerah.


Pasca G30S, Ini Operasi Kalong Penangkapan Tokoh PKI DN Aidit, Brigjen Soepardjo hingga Letkol Untung

10 Oktober 2023

Penangkapan DN Aidit. wikipedia.org
Pasca G30S, Ini Operasi Kalong Penangkapan Tokoh PKI DN Aidit, Brigjen Soepardjo hingga Letkol Untung

Usai G30S yang gagal total, kemudian peristiwa tokoh PKI DN Aidit, Brigjen Soepardjo hingga Letkol Untung.


Arab Saudi Eksekusi Mati Dua Tentara, Dituduh Berkhianat kepada Negara

14 September 2023

Ilustrasi eksekusi mati
Arab Saudi Eksekusi Mati Dua Tentara, Dituduh Berkhianat kepada Negara

Kementerian Pertahanan Arab Saudi mengeksekusi dua tentara yang didakwa berkhianat