TEMPO.CO, Bandung - Direktur Komersial PT Kereta Api Indonesia Bambang Eko Martono mengatakan penumpang kereta selama masa Lebaran tahun ini diperkirakan naik sekitar 3 persen. "Tahun lalu 5,5 juta penumpang, tahun ini 5,7 juta penumpang," kata dia di Bandung, Jumat, 10 April 2015.
Bambang mengatakan, PT Kereta saat ini baru menjual tiket kereta reguler untuk angkutan Lebaran, selama 22 hari, yakni sepuluh hari sebelum dan sesudah hari raya Lebaran yang diperkirakan jatuh pada 17-18 Juli 2015. "Itu hanya kereta reguler jarak sedang dan jauh, jumlah totalnya 88.676 seat yang dijual per hari," kata dia.
Menurut Bambang, jumlah kereta reguler saat ini naik 11 persen dibandingkan tahun lalu. Kapasitas angkut kereta reguler jarak jauh dan sedang tahun lalu hanya 79.654 tempat duduk per hari. "Karena tahun ini ada penambahan kereta baru seperti Jayabaya, Kamandaka, dan Malioboro Ekspress," kata dia.
Bambang mengatakan, pemesanan tiket kereta Lebaran sejak H-10 sudah bisa dipesan sejak 8 April 2015. Saat ini sejumlah kereta bahkan sudah habis dipesan, di antaranya KA Taksaka (Jakarta-Yogyakarta), serta KA Bangunkarta (Jakarta-Surabaya). "Tapi untuk kelas eksekutif, kalau bisnis dan komersial masih tersedia. Permintaan kereta tujuan Jogjakarta saat ini paling tinggi," kata dia.
Soal tarif, PT Kereta lebih banyak menggunakan tarif batas atas untuk masa angkutan Lebaran khusus kereta yang tidak mendapat subsidi pemerintah. "Untuk yang PSO (public service obligation), per 1 April 2015 sampai akhir tahun tarifnya sama, tidak berubah. Kalau kereta komersial dan ekonomi komersial mengikuti tarif batas atas dan bawah," kata dia.
Menurut Bambang, perkiraan lonjakan pemesanan tiket kereta terjadi pemberangkatan pada H-7, tanggal 10 Juli 2015, yang jatuh pada hari Jumat, serta pada H-3, tanggal 14 Juli 2015, saat cuti bersama jelang Lebaran. "Jumat biasanya dari Jakarta peak, setelah jam kerja pergi. Selain itu saat pada saat cuti bersama mulai tanggal 14 Juli 2015," kata dia.
Bambang mengatakan, PT Kereta memastikan akan mengoperasikan kereta tambahan baik untuk kelas ekonomi dan komersial. "Sementara kita rilis dulu kereta reguler, untuk kereta Lebaran kita rilis menyusul," kata dia.
Menurut Bambang, PT Kereta masih menghitung detail kemampuan kereta tambahan yang bisa dipersiapkan. Dia beralasan, perusahaannya menargetkan semua sarana kereta bisa dikerahkan mengantisipasi lonjakan penumpang Lebaran. "Sehingga tidak ada lagi kereta di bengkel maupun di pemeliharaan, semuanya kita kondisikan siap operasi," katanya.
AHMAD FIKRI