TEMPO.CO, Masamba - Banjir bandang kembali melanda empat desa di Kabupaten Luwu Utara, Senin, 13 April 2015. Sedikitnya, sekitar 4.000 rumah warga di empat desa tersebut terendam air dengan ketinggian 1,5 meter.Warga diungsikan ke posko bencana, tapi ada juga yang memilih tetap bertahan di rumah panggung miliknya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara, Andi Eviana, mengatakan empat desa yang tersapu banjir berada di Kecamatan Malangke Barat dan Kecamatan Baebunta. Dua kecamatan tersebut memang langganan banjir, apalagi dimusim penghujan seperti sekarang ini.
"Data yang kami peroleh, ada empat desa yang sudah terendam, 4.000 rumah warga terendam, dan aktivitas masyarakat lumpuh total," kata Andi Evaiana, Senin 13 April kemarin.
Banjir kali ini disebabkan luapan Sungai Rongkong, sejumlah tanggul jebol akibat derasnya arus sungai setelah diguyur hujan deras selama beberapa jam. Selain merendam ribuan rumah, banjir juga merendam ratusan hektar tanaman palawija milik warga. Data dari BPBD, kerugian sementara ditaksir Rp 3,5 milliar.
Empat desa yang dilalui Sungai Rongkong adalah Desa Beringin Jaya, Lembang Lembang, Limbong Wara, dan Desa Wara. Meski ketinggian air hingga pukul 19.00 Wita sudah mulai menurun, namun warga di empat desa tersebut masih khawatir terjadi banjir susulan, karena hujan masih sering mengguyur desa mereka.
Rusli, salah seorang warga desa Lembang Lembang, menuturkan, banjir terparah terjadi di desanya, ketinggian air sampai ke atap rumah, anak-anak sekolah terpaksa diliburkan, bahkan ada yang sampai tidak ikut ujian nasional (UN).
"Bagaimana mau ikut ujian kalau semua seragamnya basah. Kami juga tidak berani ke mana-mana, karena ketinggian air masih membahayakan," kata Rusli.
Wakil Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, mengatakan dari pantauan yang dilakukan, sejumlah sekolah menengah atas di Kecamatan Baebunta, sempat terlambat pelaksanaan ujian nasionalnya karena banyaknya siswa yang terhalang ke sekokah akibat banjir
"Karena akses transportasi yang biasa digunakan warga, rakit, rusak akibat banjir, tapi pelaksanaan UN tetap berjalan dengan baik. Sedangkan di Kecamatan Malangke, berjalan normal," kata Indah Putri Indriani.
HASWADI