TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Djohar Arifin Husin menyatakan akan menemui Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. Pertemuan akan membahas surat Asosiasi Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) yang meminta pemerintah tidak mengintervensi Liga Indonesia atau QNB League. "Saya akan menemui Pak Menteri secepatnya," kata Djohar, kemarin petang, Minggu, 12 April 2015.
FIFA melalui Sekretaris Jenderal Jerome Vaclke melayangkan surat kepada Menteri Olahraga Nahrawi pada Jumat, 10 April 2015. FIFA meminta pemerintah tidak mencampuri urusan PSSI. Sebab lembaga yang mereka naungi itu bekerja secara independen dalam mengatur kompetisi di Indonesia.
FIFA menuduh pemerintah melalui Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) memaksakan syarat tambahan dalam verifikasi klub peserta Liga Indonesia. Padahal tugas tersebut, menurut FIFA, adalah kewenangan PSSI selaku perpanjangan tangan federasi. "Kegagalan untuk tidak mencampuri akan memaksa FIFA mempertimbangkan pemberian sanksi kepada PSSI," tulis Valcke.
Djohar mengatakan pertemuan ini perlu dilakukan lantaran PSSI tak ingin masalah kompetisi semakin meruncing. Justru PSSI, kata dia, membutuhkan dukungan pemerintah agar sepak bola Indonesia semakin maju.
Menurut Djohar, kisruh yang terjadi dalam sepak bola nasional ini sangat merugikan. Bukan hanya pihaknya, tetapi juga pemerintah. Karena itu, dia berharap pertemuan dengan Menteri Imam bisa meredakan masalah. "Kita semua semestinya bisa saling menjaga dan berkomunikasi," ucapnya.
Adapun Menteri Nahrawi berada di Australia sejak pekan lalu. Politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu diundang ke Negeri Kanguru untuk membuka Olymppia (Olimpiade Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia/PPIA) di Universitas Wollongong, Australia.
Minggu, 12 April, Sekjen BOPI Heru Nugroho mengatakan melalui siaran pers bahwa FIFA telah melakukan pelecehan terhadap kedaulatan Negara Republik Indonesia. “Apa yang sedang dilakukan pemerintah melalui BOPI sesungguhnya adalah sebuah upaya agar operator liga yang notabene merupakan sebuah badan hukum bersama-sama klub-klub sepak bola profesional di Tanah Air untuk mulai menjalankan kegiatannya yang sesuai standar FIFA dan AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia),” kata Heru dalam pernyataannya tersebut.
TRI SUHARMAN | HARI PRASETYO