TEMPO.CO, Makassar - Alumnus mahasiswa pascasarjana Universitas Negeri Makassar (UNM), Azhary Nurdin, 33 tahun, ditemukan tewas di Menara Phinisi UNM di Jalan A.P. Pettarani, Kecamatan Rappocini, Makassar, Senin, 13 April 2015, sekitar pukul 13.30 Wita. Korban pertama kali ditemukan seorang pegawai UNM, Sanre, yang kemudian melapor ke pihak keamanan kampus.
"Korban adalah alumni mahasiswa pascasarjana UNM. Ditemukan di lantai 5, tepatnya di atas balkon tempat pembuangan udara AC," kata seorang petugas keamanan kampus UNM, Baso, 53 tahun, Senin, 13 April. Azhary didapati dalam kondisi penuh luka, seperti sudah jatuh. "Kedua kakinya sudah patah," ujar Baso.
Azhary diketahui merupakan lulusan program pascasarjana alias S-2 Fakultas Pendidikan Bahasa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Azhary terdaftar sebagai mahasiswa pascasarjana Kampus Orange sejak 2012. Korban merupakan warga BTN Dewi Kumalasari Blok AD, Makassar. Hal itu diketahui berdasarkan kartu mahasiswa Azhary yang ada dalam dompetnya.
Saat ditemukan, korban mengenakan celana pendek berwarna abu-abu dan jaket hitam. Kondisi mayat Azhary sudah membengkak dan mengeluarkan aroma tidak sedap. Bagian kepala dan mulutnya juga terlihat mengeluarkan darah. Diduga Azhary sudah meninggal beberapa hari yang lalu. Namun Baso mengaku tidak mengetahui pasti.
Baso mengatakan pihaknya maupun pegawai UNM memang baru mengetahui penemuan mayat itu lantaran mereka baru masuk bekerja setelah libur akhir pekan. "Hari Sabtu dan Minggu kan libur. Tidak ada yang melihat juga korban datang. Pertama ditemukan oleh Pak Sanre pun awalnya dikira tidur, ternyata sudah tak bernyawa," ucap Baso.
Baso mengatakan penemuan mayat Azhary langsung dilaporkan ke Kepolisian Sektor Rappocini, yang kemudian tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 14.45 Wita. Adapun jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar di Jalan Mappaoddang untuk dilakukan pemeriksaan luar alias visum.
Kepala Polsek Rappocini Komisaris Ade Hermanto mengatakan, saat melihat kondisi mayat yang membengkak dan membusuk, pihaknya menduga Azhary sudah meninggal sekitar dua hari lalu. Kemungkinan korban memasuki Menara Phinisi pada hari libur dengan cara menyelinap. "Kemungkinan korban hari Sabtu ke Menara Phinisi," tutur Ade.
Kepolisian belum dapat memastikan apakah Azhary bunuh diri dengan cara melompat. Karena itu, pihaknya terlebih dulu akan melakukan pemeriksaan dan mendalami keterangan-keterangan pihak terkait, baik itu keluarga maupun pihak kampus. Sejauh ini, informasi dari keluarga Azhary menyebutkan korban meninggalkan rumah sejak Kamis pekan lalu.
TRI YARI KURNIAWAN