TEMPO.CO, Jakarta - Mantan anggota Komite Normalisasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, F.X. Hadi Rudyatmo, mengatakan pemerintah bisa mengintervensi PSSI. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang kini menjabat Wali Kota Solo itu melihat intervensi tersebut sah.
"Kalau negara intervensi itu sah-sah saja karena organisasi sepak bola itu membawa nama Indonesia. Tapi intervensinya untuk kebaikan, bukan melawan Statuta FIFA," ujar Rudyatmo, yang juga penasihat PSSI Solo, di kawasan Senayan, Selasa, 14 April 2015.
Menurut Rudyatmo, kalau PSSI tidak mau lagi peduli dengan bangsa Indonesia, huruf "I" dalam "PSSI" sebaiknya dihilangkan saja. Karena ada kata Indonesia pada nama organisasi itu, ia menambahkan, negara boleh terlibat dalam aktivitasnya.
"Tidak boleh semata-mata dibilang intervensi, jangan sedikit-sedikit bilang diintervensi. Kalau negara ikut campur tidak apa-apa, yang penting Statuta FIFA kita junjung tinggi," ujarnya. "Sepak bola Indonesia itu milik masyarakat Indonesia."
Sebelum Kongres PSSI di Solo pada 2011, Rudyatmo, yang ketika itu masih menjadi anggota Komite Normalisasi PSSI, pernah berpendapat bahwa kompetisi sepak bola Indonesia lebih baik dibekukan untuk sementara oleh pemerintah. Menurut dia, jika pengurus PSSI terus-menerus berkonflik, tim sepak bola Indonesia sulit berprestasi.
RINA WIDIASTUTI