TEMPO.CO, Madrid - Di Stadion Vicente Calderon, Madrid, dinihari nanti, Rabu 15 April 2015, Fernando Torres kembali membela Atletico Madrid pada pertandingan pertama babak perempat final Liga Champions melawan Real Madrid.
Setelah tujuh setengah tahun, Torres kembali membela tim leluhurnya, Atletico, dalam kejuaraan utama antarklub Eropa itu dengan status yang bebeda. Torres tidak lagi bintang utama di klub tetangga sekaligus musuh bebuyutan Real Madrid itu. Tapi, penyerang berusia 31 tetap berguna. Ibarat dalam film, Torres berfungsi sebagai cameo yaitu muncul sekilas tapi penting karena sejarah kehebatannya.
Saat menjamu Real di Vicente Calderon pada Rabu dinihari nanti, 15 April 2015, Manajer Atletico, Diego Simeone, kemungkinan akan memanfaatkan Torres sebagai cameo dalam kapasitasnya sebagai pendukung penyerang utama dengan kematangan pengalamannya.
Dengan pengalaman panjangnya, antara lain sebagai ujung tombak Spanyol ketika memenangi Piala Eropa 2008 dan penentu kemenangan Chelsea pada semifinal Liga Champions 2011-2012 di kandang Barcelona, Torres bisa membantu penyerang utama Atletico seperti Mario Mandzukic agar lebih efektif dalam menerobos pertahanan Real atau mencari peluang mencetak gol di mulut gawang klub tetangga mereka.
Torres mungkin tidak akan lagi menjadi ujung tombak, target man atau goal getter dan mungkin juga bisa duduk di bangku cadangan lebih dulu sebelum diturunkan oleh Simeone sebagai pemain pengganti.
Tapi, dengan pengalaman jatuh dan bangun selama berkarier di tim nasional dan sejumlah klub di mancanegara, Torres bisa beraksi untuk membuka ruang atau celah yang memungkinkan Mandzukic dan kawan-kawan bisa menerobos ke kotak penalti dan membobol gawang lawan.
Atau, seperti yang dilakukannya ketika membela di Chelsea di kandang Barcelona yang “seram” itu, Torres mengamati jalannya permainan lebih dulu dan menunggu saat yang tepat untuk mencuri gol.
“Fernando bukan penyelamat kami,” kata Simeone. “Saya tak ingi dia menjadi seperti itu. Apa yang saya inginkan dari dia adalah menjadi pemain lebih berguna di tim,” Simeone melanjutkan pernyataannya tentang Torres yang terbuang dari Chelsea, dipinjam lantas dibeli oleh AC Milan, dan dipinjamkan lagi ke Atletivo tahun ini.
Simeone menginginkan Torres bisa membuat skuad Atletico menjadi lebih solid karena stok pemain berkualitas menjadi lebih dari cukup. “Menjadi penyerang dengan tipe yang berbeda dari yang sudah ada dalam skuad, seorang pemain yang memperkuat permainan kami, dan menolong yang lain sebagaimana ia menolong dirinya sendiri,” jelas Simeone.
Torres menolong dirinya sendiri dengan pulang ke Vicente Calderon, tempat kakeknya, Eulalio, sekitar 20 tahun lalu membawanya menonton pertandingan di sana dan menjadikannya sebagai pendukung sejati Atletico sampai sekarang. Di sana El Nino ini tumbuh menjadi penyerang hebat yang tak pernah mau pindah ke Real Madrid dan berpetualang ke Liverpool, Chelsea, Milan, sebelum pulang kembali ke sarang.
GUARDIAN | ESPN SOCCERNET | UEFA.COM | HARI PRASETYO