TEMPO.CO, Banyuwangi - Ribuan ekor ikan di muara Pantai Boom, Banyuwangi, Jawa Timur, mati dalam empat hari terakhir. Nelayan setempat menduga matinya ikan tersebut karena tercemar limbah pabrik pengolahan kertas.
Zainul Arif, nelayan Kelurahan Mandar, menceritakan jenis ikan yang mati adalah belanak, bandeng, kepiting, dan udang. Ikan-ikan tersebut hidup di muara pantai yang menjadi hilir Sungai Kalilo. Sejak empat hari terakhir, nelayan sekitar mencari ikan-ikan yang mati itu untuk dikonsumsi.
"Sejauh ini ikan-ikan tersebut aman dikonsumsi, asalkan dicuci bersih," kata Zainul, Kamis, 16 April 2015.
Menurut Zainul, nelayan kini resah jika ikan yang mati bertambah banyak. Sebab, sebagian ikan yang mati masih anakan, seukuran jari orang dewasa. Dia menduga ribuan ikan itu mati karena tercemar limbah pabrik pengolahan kertas. Sebab, di sekitar muara itu, tercium bau menyengat dan warna air berubah hitam pekat. "Kalau anakannya mati, nantinya kami susah mencari ikan," ujarnya.
Lurah Kampung Mandar, Kecamatan Kota Banyuwangi, Bambang Purwanto, mengatakan dia belum mendapatkan laporan atas matinya ribuan ikan itu. Namun dia membenarkan bahwa muara pantai tercemar limbah pabrik kertas. Menurut dia, instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di pabrik tersebut belum sempurna sehingga limbah mencemari sungai. "Tapi sudah ditegur Badan Lingkungan Hidup," katanya.
Pelaksana tugas Kepala Badan Lingkungan Hidup Chusnul Khotimah menjelaskan bahwa pabrik pengolahan kertas tersebut sudah menghentikan aktivitas setelah limbah kertas mencemari sungai hingga muara pantai. Perusahaan itu, kata dia, belum melengkapi alat penyaring dalam IPAL, sehingga limbah padat ikut keluar dan menyebabkan sedimentasi. "Senin kemarin sudah ada pengerukan sedimentasi limbah," tuturnya.
Akan tetapi, pihaknya belum memeriksa apakah matinya ribuan ikan tersebut akibat limbah pabrik atau faktor lain. "Kami akan cek kembali," ucapnya.
IKA NINGTYAS