TEMPO.CO, Lumajang - Ratusan warga di sekitar kaki Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, terlibat dalam simulasi letusan Gunung Semeru, Kamis, 16 April 2015. Simulasi diawali dengan sebuah pengumuman yang disampaikan Bupati Lumajang As'at Malik dari Pendopo Kabupaten Lumajang bahwa ada peningkatan aktivitas gunung api tertinggi di Pulau Jawa itu.
Bupati mengumumkan hal itu berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi bahwa status gunung berketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut itu berkembang dari siaga menjadi awas. Pemerintah daerah setempat kemudian menetapkan status tanggap darurat bencana alam sampai erupsi berakhir.
"Gladi lapang ini adalah upaya untuk meminimalkan jumlah korban jiwa," kata As'at Malik dalam arahan yang disampaikannya di lokasi simulasi di lapangan Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Kamis pagi, 16 April 2015.
Simulasi itu menyajikan peran Komandan Komando Distrik Militer 0821 menjadi Komandan Satuan Tugas Penanganan Darurat Bencana sampai erupsi berakhir. Adegan berikutnya, hewan liar dari hutan di lereng Semeru turun ke permukiman warga hingga membuat warga panik.
Kepanikan dan kegaduhan warga ini diperankan oleh ratusan warga yang berlarian di tengah lapangan. Suara gunung yang bergemuruh disertai bunyi letusan menambah kepanikan warga. Hujan abu tebal membuat ratusan warga harus mengenakan masker.
Operasi evakuasi kemudian dilakukan oleh seluruh elemen yang tergabung dalam upaya penanggulangan bencana erupsi Semeru. Semua pihak terkait terlibat, dari TNI, Polri, BPBD, Orari, RAPI, Satgana, SAR, hingga relawan bencana. Warga yang berada di kawasan rawan bencana I dievakuasi ke lapangan Kamar Kajang.
Di lapangan sudah disiapkan berbagai sarana pengungsian mulai tenda pengungsi, dapur umum, posko kesehatan hingga trauma centre. Patroli juga dilakukan untuk menjaring pengungsi. Simulasi berakhir ketika terjadi penurunan status aktivitas Semeru menjadi waspada setelah selang beberapa hari status awas dan siaga.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lumajang Ribowo mengatakan gladi lapang terpadu pemerintah dan masyarakat dilakukan guna melatih kembali kesiapan warga dalam menghadapi segala kemungkinan bencana letusan Semeru. "Ini juga sebagai ajang koordinasi efektif," ujarnya.
DAVID PRIYASIDHARTA