TEMPO.CO, Jakarta - Muhammad Prio Santoso, 24 tahun, yang telah ditetapkan menjadi tersangka pembunuh Deudeuh Alfisahrin, 30 tahun, merupakan guru paruh waktu di Rumah Belajar Clavius.
Salah satu pengajar di Rumah Belajar Clavius, Benni Setiawan, mengatakan Prio baru berprofesi sebagai guru bimbingan belajar di Clavius selama satu setengah tahun, sejak akhir 2013. Dalam waktu satu bulan, Prio bisa memperoleh honor hingga Rp 3,5 juta.
Benni menjelaskan jumlah siswa yang diajar oleh Prio hanya sepuluh orang. Prio mengajar mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial untuk siswa kelas IX. "Prio biasanya mengajar pukul 15.00-21.00," kata Benni saat ditemui di Rumah Belajar Clavius, Kedoya, Jakarta Barat.
Menurut Benni, selama mengajar di Clavius, Prio tak pernah mendapatkan keluhan, baik dari murid maupun wali muridnya. "Dia guru yang tegas dan tepat waktu," ujar Benni.
Prio, Benni menambahkan, merupakan sosok periang. Karena itu, dia sangat kaget saat mengetahui rekan kerjanya itu ditetapkan polisi sebagai tersangka pembunuh Deudeuh.
Pada Sabtu, 11 April 2015, Deudeuh Alfisahrin ditemukan tewas di kamar kosnya dengan kondisi mengenaskan. Lehernya terjerat kabel dan mulutnya tersumpal kaus kaki. Saat ditemukan, tubuhnya tak memakai busana dan hanya ditutupi dengan selimut.
Penyidik Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya berhasil menangkap pelaku pembunuh Deudeuh di Bogor, Jawa Barat, pada Rabu dinihari, 15 April 2015. Pelaku itu berinisial RS, yang kemudian diketahui bernama Muhammad Prio Santoso, 24 tahun.
Menurut Kepala Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan, pembunuh Deudeuh tega membunuh karena dipicu perkataan Deudeuh. Deudeuh mengatakan bahwa Prio berbadan bau.
"Prio dibilang bau oleh Deudeuh," kata Herry, Rabu, 15 April 2015. Mendengar perkataan itu, pelaku marah dan mencekik korban serta melilit leher korban menggunakan kabel.
Saat mencekik Deudeuh, menurut Herry, Prio sempat mendapat perlawanan. "Jari Prio digigit Deudeuh," ujarnya. Prio yang sudah marah makin menjadi mendapat gigitan itu. Prio pun makin keras menjerat leher Deudeuh dengan kabel dan menyumpal mulut Deudeuh dengan kaus kaki milik Prio.
Deudeuh pun tewas, kemudian Prio meninggalkan korban di kamar. Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat, 10 April 2015, sekitar pukul 19.00-20.00.
GANGSAR PARIKESIT