TEMPO.CO, Jakarta - Ahli kriminal dan ahli psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, menilai aneh polisi menyebut Deudeuh Alfisahrin, 26 tahun, dibunuh oleh Muhammad Prio Santoso, 24 tahun, karena disebut bau badan alias burket.
"Saat Deudeuh ditemukan tewas di kos-kosannya, tidak mencerminkan dibunuh karena ada kemarahan," kata dia lewat BlackBerry Messenger, Rabu, 15 April 2015.
Reza menduga kematian Deudeuh lebih cenderung lantaran adanya perilaku seksual sadistis atau bondage domination sadism masacohism (BDSM). Karena, dalam permainan BDSM ada adegan breath play di mana perempuan disumpal oleh suatu benda. Dalam kasus Deudeuh, saat ditemukan tewas, mulut dia disumpal dengan kaus kaki.
Deudeuh Alfisahrin, 26 tahun, ditemukan tewas di kamar kosnya di daerah Tebet, Jakarta Selatan, pada Sabtu malam, 11 April 2015. Jasad Deudeuh ditemukan dalam keadaan mulut tersumpal kaus kaki dan terjerat kabel dan telanjang di dalam selimut.
Reza menjelaskan, jika pembunuhan tersebut dilatarbelakangi balas dendam atau kebencian, lazimnya pada tubuh korban akan ditemukan bekas luka atau pencederaan oleh pelaku. Selain itu, jika memang sejak awal berniat untuk membunuh, pelaku biasanya telah memiliki rencana untuk menyembunyikan tubuh korban. "Mengapa sempat dililit kabel?" katanya.
Menurut Reza, ada kemungkinan lain, yaitu sebelum melakukan hubungan seksual, mereka mengkonsumsi minuman beralkohol atau narkoba. "Mengkonsumsi itu bisa membuat perilaku impulsif," katanya.
Muhammad Prio Santoso berhasil dicokok polisi di Bogor, Rabu dini hari, 15 April 2015. Kepala Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan, mengatakan pelaku ditangkap polisi di rumahnya di polisi di kawasan Bogor, Jawa Barat.
Dari keterangan pelaku, menurut Herry, Deudeuh dibunuh karena Prio sakit hati dibilang bau oleh korban. Mendengar perkataan itu, Prio marah dan mencekik korban dengan melilit leher korban pakai kabel.
Saat mencekik korban, Herry menambahkan, Prio sempat mendapat perlawanan. "Jari pelaku digigit korban," ujarnya. Prio yang sudah marah semakin marah karena mendapat gigitan itu. Prio pun semakin kuat menjerat leher korban menggunakan kabel. Dia juga menyumpal mulut korban dengan kaus kakinya.
HUSSEIN ABRI YUSUF | NINIS CHAIRUNNISA