TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan Anies Baswedan meminta bila ada masyarakat atau komunitas yang mengetahui kabar soal tindak kecurangan dalam pelaksanaan ujian nasional atau kebocoran soal, mereka langsung melapor ke polisi.
"Kalau lapornya ke media, namanya cari sensasi," kata Anies di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayan, Rabu, 15 April 2015.
Anies mengakui selama ini kebocoran selalu dialami pelaksanaan ujian nasional. Tindakan kecurangan itu dianggapnya mencederai anak yang bekerja keras. Hal itu pun mencederai guru yang sudah mengajar dengan baik.
"Kami tidak ingin menyaksikan hal itu lagi," katanya. Pada tahun ini ada 30 paket dari total 11.730 paket soal yang dibuat kementerian bocor di dunia maya.
Anies mengakui persentase yang bocor hanya sebanyak 0,25 persen saja. Namun, Amien tidak mendiamkan hal tersebut.
Pada Selasa lalu, Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti mengaku menerima aduan tentang bocornya soal ujian nasional di Internet. Retno mengatakan soal itu pun bisa diunduh para pengguna komputer dari dunia maya. Dia sendiri sudah mengunduh 25 dari 30 paket soal UN.
Laporan kebocoran soal itu didapatnya dari salah satu guru di Jakarta. Menurut dia, guru itu sebenarnya berniat mencari contoh soal UN. Tak disangka, dia mendapatkan tautan yang berisi data paket soal itu. Saat menjadi pengawas di salah satu sekolah, guru itu pun penasaran ingin menyamakan soal itu dengan soal yang diselesaikan para murid. Ternyata soalnya sama.
Pada Selasa lalu, Retno yang juga Kepala Sekolah SMAN 3 Jakarta mengikuti syuting acara di sebuah stasiun televisi swasta. Menurut Retno, acara tersebut digelar sebelum UN hari kedua dimulai.
MITRA TARIGAN