TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan World Economic Forum (WEF) akan menjadi panggung bagi Indonesia mensosialisasikan kebijakan-kebijakan pemerintah kepada dunia. Ia mengatakan forum ini juga akan menjadi ajang perkenalan dunia dengan Presiden Joko Widodo.
Biasanya, menurut Sofyan, jika sebuah negara sudah mengunjungi negara dan bertemu presidennya, potensi untuk berinvestasi akan semakin besar. "Karena seeing is believing," kata Sofyan di kantornya, Kamis, 16 April 2015. Dengan datang dan bertemu Presiden, maka negara lain akan yakin karena sudah melihat dan berbicara langsung dengan Presiden.
Apalagi peserta yang hadir dalam forum ini adalah para pengambil keputusan dalam negara atau perusahaannya. Ia mengatakan hadirnya 600-700 peserta forum yang akan hadir akan membuat WEF menjadi sangat prestisius.
WEF akan berlangsung di Jakarta pada 19-21 April 2015 dengan tema “Anchoring Trust in East Asia's New Regionalism”. Forum ini akan dihadiri tiga kepala negara dan menteri dari 27 negara. Selain itu, akan hadir ratusan pengusaha.
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengatakan acara ini akan dihadiri 600 orang dari 1.000 undangan yang sudah dikeluarkan. Juga, 28 perusahaan dari industri global, antara lain ABB Chevron, Densu, Dupon Hanua Group, Hitachi, dan Royal Philip.
Untuk pembicara setingkat kepala negara, hadir Perdana Menteri Kamboja dan Presiden Mali. Setingkat menteri, ada dari Rusia. Sedangkan CEO global, ada Aramko Credit Suisse, Mariot Standchart, Bank Mandiri, Lippo, Sinarmas, dan lain-lain. "Dalam forum ini bisa saling sampaikan visi dan misi pemerintahan ke depan," ujarnya.
TRI ARTINING PUTRI