Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anak Macan Tutul Nyasar, Makan Sandal dan Ngumpet

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Dokter hewan memasukkan seekor macan tutul jantan kedalam kandang usai dibius di Guwahati, India, 7 Januari 2015. (AP Photo)
Dokter hewan memasukkan seekor macan tutul jantan kedalam kandang usai dibius di Guwahati, India, 7 Januari 2015. (AP Photo)
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Warga dan petugas Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat menyelamatkan seekor anak macan tutul jawa (Phantera pardus melas). Anak macan yang diperkirakan berumur 6-7 bulan tersebut kelaparan dan kehausan. Ia bersembunyi di kolong rumah warga dekat perbatasan kawasan Cagar Alam Gunung Simpang di daerah Kabupaten Cianjur bagian selatan.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah BKSDA Jawa Barat M. Ari Wibawanto mengatakan, warga Desa Sukabakti, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, Senin lalu, mengabarkan adanya macan di kolong sebuah rumah. Siang harinya petugas BKSDA datang ke lokasi.

Dibantu warga, macan itu ditangkap dengan perangkap jaring, kemudian ditempatkan di sebuah kandang anjing permanen milik warga. "Saat ditemukan, kondisinya tidak ada luka," kata Ari kepada Tempo, Rabu, 15 April 2015.

Petugas kemudian berkoordinasi dengan mitra penyelamatan satwa di Bogor yang bisa melakukan evakuasi. Tim penyelamatan satwa dari Taman Safari Indonesia, Bogor, ikut bergabung. Mereka tiba di lokasi pada Senin, pukul 22.00, lalu memindahkan macan ke kandang angkut. Satwa liar itu dilarikan ke Rumah Sakit Hewan Taman Safari, Bogor, dan tiba pada Selasa, 14 April 2015.

Menurut Ari, anak macan tutul itu berumur sekitar tujuh bulan, atau baru lepas masa sapih dari induknya hingga usia 5-6 bulan. Ketika ditemukan, warga kampung sempat gempar, tapi mereka tidak panik.

Petugas berterima kasih kepada warga karena tidak melukai ataupun berusaha membunuh satwa liar tersebut. Anak macan tutul itu sendiri dilaporkan kehausan dan kelaparan. "Diduga ia juga memakan sandal," katanya.

Ari mengatakan, kawasan Cagar Alam Gunung Simpang merupakan salah satu kawasan habitat macan tutul Jawa. Walaupun wilayahnya seluas 15 ribu hektare masih mendukung dengan banyak pakan seperti celeng atau babi hutan, jumlah populasi macan tutulnya terhitung agak padat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berdasarkan hasil identifikasi dan inventarisasi kawasan cagar pada 2001-2002, jumlah macan tutul di sana diperkirakan sekitar 300 ekor. "Berdasarkan riset itu terhitung sudah penuh dengan wilayah kekuasaan radius 5 kilometer per ekor dan wilayah buruan yang bisa lebih jauh lagi," ujar dia.

Macan tutul di kawasan cagar alam itu, menurut Ari, masih asli. Pelepasliaran macan tutul dari daerah lain belum pernah dilakukan. Wilayah itu juga disebut bebas dari pemburu.

"Anak macan itu diperkirakan terpisah dari kawanannya. Melihat kondisinya, agak sudah lama terpisah," kata dia. BKSDA Jawa Barat berupaya mengembalikan anak macan itu ke habitat aslinya setelah menjalani perawatan.

Direktur Taman Safari Indonesia, Bogor, Tony Sumampau mengatakan, anak macan tutul itu tengah menjalani perawatan intensif di kandang karantina. Ia harus diinfus karena dehidrasi dan kelaparan.

Ketika tiba, kondisinya lemah. Berat badannya setelah ditimbang hanya 5,6 kilogram. Normalnya menurut Tony, anakan macan tutul itu berbobot minimal 8-10 kilogram pada usia 6-7 bulan. "Usianya terlihat dari giginya yang masih gigi susu," katanya. Di hari kedua perawatannya, anak macan tutul itu sudah mau makan daging ayam sebanyak setengah kilogram.

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

7 hari lalu

Proses relokasi seekor buaya yang ditangkap di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. ANTARA/HO-BBKSDA NTT
Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.


Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

19 hari lalu

Petugas BKSDA saat memasang kamera cctv bersensor gerakan atau camera trap di batang pohon pinggiran hutan pinus di lereng Gunung Wilis, Desa Nyawangan, Tulungagung. Pemasangan menindaklanjuti laporan penampakan harimau loreng. (Ist/foto dok)
Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.


Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

24 hari lalu

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) tertidur usai dibius di pahanya di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.


Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

24 hari lalu

Gambar kemunculan harimau sumatera di jalan lintas barat Tanggamus-Krui Pesisir Barat. ANTARA/Dokumentasi pribadi
Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.


Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

26 hari lalu

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) tertidur usai dibius di pahanya di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.


Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

36 hari lalu

Petugas damkar Tulungagung saat mengevakuasi seekor buaya yang ditangkap warga di areal persawahan Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung, Rabu, 13 Maret 2024. ANTARA/HO - Damkar Tulungagung.
Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

Temuan anak buaya ini cukup mengejutkan warga Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung. Dari mana asalnya?


Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

45 hari lalu

Pekerja anak melakukan kegiatan mengumpulkan pasir timah di lokasi tambang Perairan Toboali Kabupaten Bangka Selatan, Senin, 21 Agustus 2023. TEMPO/Servio
Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

BKSDA Sumatera Selatan mencatat sebanyak 127 kasus konflik buaya dan manusia terjadi di Bangka Belitung dalam lima tahun terakhir.


Rentetan Kematian Gajah Sumatera, KLHK Manfaatkan Teknologi Deteksi Dini

49 hari lalu

Taman Nasional Tesso Nilo di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, kembali kehilangan salah satu ekor gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) setelah diduga dibunuh oleh pemburu liar untuk diambil gadingnya. ANTARA/HO-TNTN
Rentetan Kematian Gajah Sumatera, KLHK Manfaatkan Teknologi Deteksi Dini

Sebelumnya, BKSDA Aceh menemukan seekor gajah sumatera yang mati di Kabupaten Pidie Jaya.


Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

51 hari lalu

Sidang perkara perdagangan orang utan dengan terdakwa Ramadhan dan Reza Heryadi di PN Medan. Foto: Istimewa
Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

PN Medan memvonis dua warga Aceh karena terbukti menangkap dan hendak menjual dau ekor anak orang utan ke luar negeri


Harimau Berkeliaran di Lampung Barat, Kandang Jebak dan Personel Pemburu Ditambah

53 hari lalu

Gambar kemunculan harimau sumatera di jalan lintas barat Tanggamus-Krui Pesisir Barat. ANTARA/Dokumentasi pribadi
Harimau Berkeliaran di Lampung Barat, Kandang Jebak dan Personel Pemburu Ditambah

Sebelum peristiwa dua warga diduga tewas diterkam, berulang kali laporan diterima perihal penampakan harimau.