TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat Batik Air rute Ambon-Jakarta mendarat darurat di Makassar. Seluruh penumpang yang berjumlah 131 orang dievakuasi akibat teror bom yang dikabarkan menyerang pesawat milik maskapai Lion Air Itu.
Teror bom diterima lewat pesan singkat yang diterima oleh petugas menara Air Traffic Control di Ambon. Akibatnya, pesawat terpaksa mendarat darurat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Jumat, 17 April 2015 pukul 07.20 WITA.
Bambang Suherman, salah satu penumpang, memuji ketenangan kapten pilot Luther Latumahina yang membawa Batik Air itu take off pukul 06.49 WIT. Kru pesawat Batik Air lainnya pun tidak luput dari pujiannya. Mereka bersikap tenang sehingga penumpang pun tak panik. "Saya puji pilot dan kru yang tidak memperlihatkan kepanikan saat diancam bom," kata Bambang Suherman saat dihubungi Tempo dari Jakarta, pagi ini.
Menurut Bambang, pesawat jurusan Ambon-Jakarta secara langsung itu mendarat darurat di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar. Pengumuman dilakukan pilot 10 menit sebelum mendarat. Dalam pengumumannya, pilot sama sekali tidak memberitahu alasan pendaratan karena ancaman bom. Pilot hanya bilang pesawat harus mendarat karena alasan operasional.
Tidak ada nada kepanikan saat pilot mengumumkan untuk mendarat. Hal yang sama juga diperlihatkan oleh kru pesawat lain yang tidak panik. "Mereka bersikap profesional, tidak membuat penumpang panik," ujar Bambang.
Baca Juga:
Pesawat jenis Boeing 900 IR itu mendarat di landasan pacu. Hingga turun, tidak ada penumpang yang tahu bahwa alasan pendaratan karena ada ancaman bom. Saat ini para penumpang masih menunggu di Gate VII Bandara Sultan Hasanuddin.
AMIRULLAH