TEMPO.CO, Brebes - Sekitar sebulan sebelum ajal menjemputnya, Karni binti Medi Karsim sempat berpesan kepada suaminya, Darpin Sarji, agar anak bungsunya jangan sampai putus sekolah. "Dia meminta saya menjaga anak-anak dan jangan sampai sekolahnya terhenti," kata Darpin di rumahnya di Karangjunti, Kecamatan Losari, Brebes, Kamis malam, 16 April 2015. (Baca: Detik-detik Kritis Sebelum TKI Karni Dieksekusi Algojo)
Karni, 37 tahun, adalah tenaga kerja Indonesia asal Desa Karangjunti, Brebes, yang dieksekusi mati dengan cara ditembak di Penjara Kota Yanbu, Madinah, Arab Saudi, pada Kamis pukul 10.00 atau pukul 14.00 waktu Indonesia Barat. Ibu tiga anak itu divonis mati karena membunuh anak majikannya pada Oktober 2012. (Baca: TKI Karni Dihukum Mati, di Sini Lokasi Eksekusinya)
Karni meninggalkan tiga anak, yaitu Sukron Hidayat, 20 tahun, Kadarisman, 17 tahun, dan Desi Sri Rahayu, 10 tahun. Sukron dan Kadarisman hanya lulus sekolah dasar alias tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Kini, keduanya bekerja sebagai kuli bangunan di Jakarta. Desi masih duduk di bangku kelas 3 SD.
Pada Maret lalu, Darpin dan ayah Karni, Medi Tarsim, 80 tahun, difasilitasi Kementerian Luar Negeri bertemu Karni secara langsung di Penjara Madinah. "Kami hanya bertemu Karni selama 10 menit," kata Darpin dengan mata berkaca-kaca. Dalam pertemuan singkat itu, Karni hanya menyampaikan pesan terakhir ihwal masa depan anak-anaknya. (Baca: 36 WNI Masuk Daftar Antre Eksekusi Mati di Arab Saudi)
Saat itu, Karni sama sekali tidak menyinggung soal jadwal pelaksanaan eksekusi matinya. "Dia hanya berpesan itu (agar menjaga anak-anak)," kata Darpin. Pesan yang sama juga disampaikan Karni saat Darpin dan Medi membesuknya pertama kali di Penjara Madinah pada Maret 2014.
Sama dengan dua anak lelakinya, Darpin dan Karni hanya lulus SD. Sebagai petani kecil, penghasilan Darpin hanya cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kepala Bagian Humas dan Protokoler Sekretariat Daerah Brebes, Atmo Tan Sidik, mengatakan pemerintah tidak menutup mata terhadap masa depan Desi, anak bungsu Karni.
"Pemerintah Kabupaten Brebes akan memantau pendidikan Desi agar jangan sampai putus sekolah," kata Atmo saat bertandang ke rumah Karni bersama sejumlah stafnya, Kamis malam. Atmo mengatakan akan adanya bantuan dari Pemkab Brebes untuk keluarga Karni. Namun, Atmo belum menjelaskan bentuk bantuan itu.