TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu keluhan masyarakat untuk memesan tiket kereta mudik adalah sulitnya mengakses laman pemesanan tiket di situs resmi PT KAI. Kepala Humas PT KAI Daops I Jakarta Bambang Setiyo Prayitno menyarankan masyarakat membeli melalui saluran eksternal.
"Ticketing melalui jaringan online bisa dilakukan melalui channel-channel eksternal yang sudah bekerja sama dengan PT KAI, tidak selalu harus melalui situs PT KAI," kata Bambang dalam siaran pers yang diterima Tempo, Kamis, 16 April 2015.
Selain melalui situs PT KAI, ujar dia, masyarakat bisa membeli tiket di minimarket, Kantor Pos, call center 121, aplikasi KAI Access (melalui Android dan BlackBerry), Tiket.com, dan agen-agen tiket.
Pantauan Tempo pada Kamis sore, 16 April 2015, situs pemesanan tiket di situs resmi PT KAI di https://tiket.kereta-api.co.id tidak bisa dibuka. Begitu diakses, yang muncul adalah halaman putih kosong dengan tulisan "504 - Gateway Timeout" di pojok kiri atas. Kondisi ini dialami pula oleh calon pengguna kereta api yang ingin memesan tiket.
Calon pengguna kereta api, Isma Savitri, 25 tahun, mengaku gagal membuka situs PT KAI pada Rabu dinihari, 15 April 2015. Saat itu dia hendak memesan tiket rute Gambir-Tawang, Semarang, untuk tanggal keberangkatan 14 Juli 2015. "Saya refresh-refresh terus halaman situs KAI sampai akhirnya muncul," kata Isma. Akses situs itu pun dilakukan di tablet setelah upaya melalui netbook gagal berkali-kali.
Dalam memesan tiket, PT KAI meminta masyarakat memperhatikan sejumlah hal sebelum transaksi dilakukan, misalnya memasukkan data identitas sesuai dengan calon penumpang yang akan bepergian. "Sebab, tiket hanya dinyatakan berlaku apabila sesuai dengan identitas dan kereta yang akan digunakan," tutur Bambang.
Dia juga meminta calon penumpang memahami jadwal keberangkatan kereta, mempertimbangkan waktu tempuh dari tempat tinggal menuju stasiun, serta tidak membawa barang bawaan berlebihan. Demi keamanan dan kenyamanan selama perjalanan, calon penumpang juga dilarang membawa binatang, senjata api, senjata tajam, dan buah-buahan yang berbau menyengat, seperti durian dan cempedak.
AMIRULLAH