TEMPO.CO, Karachi - Sekelompok pria yang mengaku sebagai militan Islam menembak dan melukai seorang wanita Amerika, Debra Lobo, di kota Karachi, Pakistan Selatan, Kamis, 17 April 2015.
Polisi menemukan sebuah pesan yang diletakkan di mobil korban. Pesan itu menuliskan bahwa mereka telah menargetkan wanita itu karena dia adalah orang Amerika
"Selebaran yang mengklaim serangan itu ditemukan di dalam mobil, memberi kesan bahwa beberapa militan (Islam) yang telah melakukan serangan," kata wakil inspektur polisi Nasir Lodhi kepada Reuters.
Bunyi pesan itu adalah "Oh tentara salib, kita adalah singa dari Dawlat al Islamiyah, elang dari khalifah. Hari ini kita membunuh wanita Kansas, Lobo. Kita masih ada dan menunggu dan menyergap Anda dan membunuh Anda di mana pun Anda berada dan mengepung Anda di Amerika dan kemudian jika Allah berkehendak ... kita akan membakar Amerika."
Polisi menyatakan, sekelompok orang bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak Debra Lobo di wajah dan tangan saat ia pulang dari tempatnya bekerja sebagai wakil kepala sekolah di Sekolah Tinggi.
Baca Juga:
Polisi mengatakan tidak jelas apakah serangan itu benar-benar telah dilakukan oleh militan, atau oleh orang yang menyamar (berpura-pura) sebagai militan.
Pakistan saat ini sedang tengah diancam oleh kelompok pemberontakan Islam Taliban sekaligus juga rumah bagi banyak kelompok militan lain dan geng-geng kriminal.
Beberapa kelompok sempalan Taliban di sana sebagian telah berjanji setia kepada Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS). Sementara pemeras dan penjahat lainnya juga sering mengaku sebagai militan.
Tidak satu pun bukti yang merujuk pada kelompok militan Islam yang dikenal. Walau serangan itu dianggap sebagai balas dendam atas pembunuhan lima tersangka militan di Karachi sehari sebelumnya.
Polisi Lodhi mengatakan Lobo berusia pertengahan 50-an, telah tinggal di Pakistan sejak tahun 1998, dan menikah dengan seorang Pakistan.
Warga Amerika telah menjadi target di Pakistan sebelumnya. Kontraktor AS, Warren Weinstein diculik dari kota timur Lahore pada 2011. Media sayap Al-Qaeda sempat merilis video dia dan diyakini dia masih berada di penangkaran sampai saat ini.
REUTERS | MECHOS DE LAROCHA