Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dalam 5 Hari, Respons Otot Berubah karena Diet Tinggi Lemak  

Editor

Amirullah

image-gnews
Gawker.com
Gawker.com
Iklan

TEMPO.COVirginia - Pengaruh makanan berlemak terhadap perubahan respon tubuh lumayan cepat. Sebuah penelitian menunjukan bahwa cuma lima hari setelah mengkonsumsi makanan tinggi lemak, otot tubuh akan mengalami perubahan dalam memproses nutrisi.

"Kebanyakan orang berpikir bahwa mereka dapat menikmati makanan tinggi lemak selama beberapa hari, padahal yang dibutuhkan adalah lima hari untuk otot tubuh Anda memulai protes," kata Matt Hulver, guru besar nutrisi manusia, makanan, dan olahraga di Virginia Tech College of Agriculture and Life Sciences, seperti dilansir situs Sciencedaily, Rabu, 15 April 2015.

Dalam artikel yang terbit baru-baru ini dalam versi online di jurnal Obesity, Hulver dan rekannya menemukan perubahan otot dalam memetabolisme nutrisi hanya butuh waktu lima hari setelah mengkonsumsi makanan tinggi lemak. Ini dapat menyebabkan masalah jangka panjang seperti kenaikan berat badan, obesitas, dan masalah kesehatan lainnya. "Penelitian ini menunjukkan bahwa tubuh kita dapat merespon secara dramatis perubahan diet dalam jangka waktu yang lebih singkat daripada yang kita telah diperkirakan sebelumnya," kata Hulver.

Dia mengatakan ketika makanan dikonsumsi, kadar glukosa dalam darah meningkat. Otot tubuh akan memecahnya untuk energi atau dapat disimpan menyimpannya untuk digunakan kemudian. Di sisi lain, otot membentuk sekitar 30 persen berat tubuh dan otot juga jadi tempat yang penting untuk metabolisme glukosa. Ketika metabolisme normal diubah, maka konsekuensi mengerikan bisa terjadi pada seluruh tubuh dan bisa menyebabkan masalah kesehatan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penelitian ini melibatkan mahasiswa sehat yang diberi makan diet sarat lemak seperti sosis, makaroni, dan keju serta makanan dengan mentega untuk meningkatkan persentase asupan lemak sehari-hari mereka. Dalam diet normal jumlah lemak sekitar 30 persen, tapi dalam penelitian ini mahasiswa memiliki diet lemak sekitar 55 persen. Asupan kalori mereka secara keseluruhan tetap sama sebelum diet tinggi lemak. Sampel otot kemudian dikumpulkan untuk melihat perubahan metabolisme glukosa. Hasilnya menunjukkan adanya perubahan metabolisme pada otot meskipun berat badan mahasiswa tidak bertambah atau memiliki tanda-tanda resistensi insulin.

Hulver dan tim kini tertarik untuk meneliti bagaimana perubahan jangka pendek pada otot dapat mempengaruhi tubuh dalam jangka panjang. Peneliti juga tertarik nuntuk mengetahui seberapa cepat perubahan merugikan dalam otot dapat dibalik setelah seseorang kembali ke diet rendah lemak.

SCIENCE DAILY | AMIRULLAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

6 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?


Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

23 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.


Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

27 hari lalu

Ilustrasi alpukat (Pixabay.com)
Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

Alpukat dikenal karena sifat anti-inflamasi dan baik untuk kesehatan jantung. Apa lagi manfaat alpukat yang perlu Anda ketahui?


6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

42 hari lalu

Ilustrasi puasa ramadan. TEMPO/Subekti
6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

Selain manfaat rohani, puasa Ramadan yang juga dapat mendukung upaya diet dan kesehatan seseorang.


Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

48 hari lalu

Ilustrasi makanan diet. shutterstock.com
Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

Diet Atlantik dan Mediterania sebenarnya punya banyak kemiripan tapi ada juga bedanya. Berikut penjelasannya.


Apa Itu Diet Flexitarian?

54 hari lalu

Ilustrasi diet makanan mentah. Freepik.com/Yanalya
Apa Itu Diet Flexitarian?

Diet flexitarian dikaitkan dengan risiko kardiovaskular yang lebih rendah dibandingkan pola makan omnivora.


Tips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet

59 hari lalu

Ilustrasi wanita menikmati makanan di restoran. Unsplash/Pablo Merchan
Tips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet

Berikut tips dan teknik memesan makanan di restoran saat Anda tengah diet dan berpegang teguh pada rencana makan sehat.


Hasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik

11 Februari 2024

Ilustrasi pria diet. Shutterstock
Hasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik

Para peneliti menemukan bahwa Diet Atlantik yang menjadi pola diet tradisional di Portugal dan Galisia dapat mengurangi risiko sindrom metabolik.


5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O

8 Februari 2024

Ilustrasi diet makanan mentah. Freepik.com/Yanalya
5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O

Diet golongan darah O D'Adamo fokus pada daging organik tanpa lemak, buah-buahan, dan sayuran, serta menghindari produk susu, gandum, alkohol, dan kafein.


Rahasia Tubuh Sehat dan Diet ala Song Joong Ki

3 Februari 2024

Song Joong Ki. Foto: Instagram/@highziumstudio
Rahasia Tubuh Sehat dan Diet ala Song Joong Ki

Bagaimana cara Song Joong Ki tetap bugar dan sehat di tengah aktivitas yang padat?