TEMPO.CO, Depok - Akseyna Ahad Dori, mayat yang ditemukan mengambang di Danau Kenanga Universitas Indonesia pada 26 Maret lalu, dikenal sebagai anak yang rajin ke perpustakaan oleh teman-temannya di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia.
Seorang mahasiswa semester VI Fakultas MIPA mengaku masih melihat Akseyna mengunjungi Perpustakaan UI pada Senin, 23 Maret lalu, tiga hari sebelum ditemukan tewas mengambang di danau. "Bahkan Senin juga dia masih ke lab," kata perempuan berkerudung yang tidak mau menyebutkan namanya itu di Fakultas MIPA, Jakarta, Sabtu, 18 April 2015.
Ia mengatakan dalam diri Akseyna tidak ada tanda-tanda depresi dan tanda-tanda mencurigakan lainnya. "Tapi saya juga enggak terlalu dekat, sih. Namanya juga adik kelas," katanya.
Ketika ditemukan, Aksyena dalam kondisi mengambang dan menggendong tas berisi batu bata yang diduga dijadikan pemberat. Polisi menemukan surat wasiat di kamar kos Aksyena yang berisi permintaan agar keluarga maupun pihak lain tidak mencari keberadaannya. Polisi mencurigai anak yang dikenal pintar itu tewas terbunuh.
IMAM HAMDI