TEMPO.CO , Jakarta - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Ja’far menyatakan sekitar 15 ribu desa di Indonesia belum teraliri listrik. Marwan meminta mahasiswa Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya (ITS) harus membantu dengan teknologi tepat guna.
"Hingga saat ini, ada 39.086 desa di Indonesia yang tertinggal atau sekitar 52,78 persen dari total desa yang ada," kata Marwan dalam acara diskusi di kampus ITS bertema "Dari Desa untuk Bangsa", Jumat, 17 April 2015.
Saat membuka acara itu, Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana menyampaikan sejumlah kemungkinan kerja sama antara ITS dan Kementerian Desa.
Menurut Marwan, perguruan tinggi mempunyai peran strategis dalam pembangunan pedesaan, sebab isi dari tridharma perguruan tinggi adalah pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
"Untuk itu, ada beberapa yang bisa dilakukan oleh perguruan tinggi dalam berperan membangun pedesaan, di antaranya melakukan penelitian dalam teknologi, terutama teknologi tepat guna," ucapnya.
Selain itu, warga kampus bisa melakukan pembinaan secara berkesinambungan terhadap desa (desa binaan) guna mengembangkan produk unggulan desa yang memiliki nilai jual tinggi. "Jangan hanya berpangku tangan di Jawa. Di luar Pulau Jawa masih banyak potensi yang belum tergarap secara maksimal. Karena itu, alumni perguruan tinggi harus mengolah daerah-daerah itu dalam rangka membangun bangsa dan negara," ujarnya.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa asal Pati, Jawa Tengah, itu menuturkan kementerian yang dipimpinnya adalah lembaga yang menggabungkan tiga fungsi, yakni desa, pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi.
"Kurang-lebih 350 kecamatan yang berasal dari transmigrasi. Ada juga dua provinsi, yaitu Provinsi Kalimantan Utara dan Provinsi Sulawesi Barat, yang juga hasil dari transmigrasi. Itulah salah satu manfaat dari hasil transmigrasi selama ini," katanya.
Pembicara lain, Dr Ir Eko Budi Santoso, mengupas isu strategis pembangunan desa.
"Bila ingin berkontribusi pada pembangunan desa, lihatlah apa yang dibutuhkan oleh masyarakat di desa itu," ucapnya.
ANTARA