TEMPO.CO, Jakarta - PT PLN (Persero) menyiagakan sedikitnya 244 petugas untuk menjaga pasokan listrik agar tetap lancar selama Konferensi Asia Afrika ke-60. Petugas tersebut disiagakan di Jakarta dan Bandung selama perhelatan digelar pada 19-24 April 2015.
Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN Bambang Dwiyanto mengatakan 144 petugas pelayanan teknis disiagakan di beberapa tempat yang menjadi prioritas. "Seperti Bandar Udara Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma, Jakarta Convention Center, Parkir Timur Senayan, serta hotel tempat menginap delegasi," ucap Bambang dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo di Jakarta, Sabtu, 18 April 2015.
Khusus untuk JCC, ujar Bambang, PLN menyiapkan pasokan listrik dari gas-insulated switchgear (GIS) Senayan dengan pasokan cadangan dari Gardu Induk (GI) Karet Baru ditambah dengan genset dan uninterrupted power supply (UPS). Selain area utama tempat acara, pasokan listrik ke area lain, seperti kompleks Istana Presiden, kedutaan besar, dan kantor-kantor kementerian, juga mendapat prioritas utama PLN.
Adapun untuk mengamankan pasokan listrik saat gelaran di Bandung, PLN juga mengerahkan sekitar seratus petugas, dari bagian jaringan transmisi hingga jaringan distribusi. Beberapa daerah yang mendapat perhatian khusus antara lain Gedung Merdeka, Hotel Savoy Homann, Masjid Raya Bandung, Gedung Pakuan, Bandara Husein Sastranegara, serta Stasiun Kereta Api Bandung.
Menurut Bambang, pasokan listrik untuk venue utama, yaitu Gedung Merdeka, dipasok dari Gardu Induk (GI) Bandung Selatan dengan di-backup dari Subsistem Cirata. "Kami juga mempersiapkan dua unit genset dengan kapasitas 150 kVA di Gedung Merdeka dan 135 kVA untuk Masjid Raya," tuturnya. Untuk mendukung keandalan, juga disiagakan uninterruptible power supply (UPS) dengan kapasitas 60 kVA untuk Gedung Merdeka.
FAIZ NASHRILLAH