Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kabut Misterius Selimuti Kudus  

Editor

Kurniawan

image-gnews
Kabut merayap di antara pepohonan cantigi yang tumbuh di sekitar Kawah Putih, Ciwidey, Jawa Barat (1/12). Selain  cantingi, kawah putih juga ditumbuhi beraneka flora seperti lemo, vaccinium, dan eidelweis. TEMPO/ Nita Dian
Kabut merayap di antara pepohonan cantigi yang tumbuh di sekitar Kawah Putih, Ciwidey, Jawa Barat (1/12). Selain cantingi, kawah putih juga ditumbuhi beraneka flora seperti lemo, vaccinium, dan eidelweis. TEMPO/ Nita Dian
Iklan

TEMPO.COKudus - Sejak pagi kabut tebal menyelimuti kawasan Kota Kudus dan sekitarnya. Masyarakat Kudus kaget dengan fenomena ini. Kejadian ini tak biasa, mengingat Kudus terletak di kawasan pantai utara yang cukup terik. Bahkan, beberapa orang berpikir kabut ini berasal dari abu gunung berapi yang meletus.

"Kabut apa ini? Ada gunung meletus, ya?" tanya Ulin, warga Kota Kudus, di status BlackBerry Messenger-nya, Sabtu, 18 April 2015.

Fenomena kabut tebal ini juga terjadi di sejumlah tempat di Kabupaten Jepara beberapa waktu lalu. Beberapa orang yang melihat fenomena ini berpikir bahwa ini merupakan kejadian gaib di wilayah pegunungan Muria.

Menurut forecaster Stasiun Metereologi Kelas II Semarang Agus Triono, ini sebenarnya merupakan fenomena alam yang biasa terjadi, terutama di daerah yang sering mengalami suhu panas yang tinggi.

Menurut dia, ini terjadi jika satu wilayah pada siang hari suhu terasa panas, lalu malam hari terjadi penurunan suhu udara yang drastis. Maka, kata dia, kemungkinan besar esok harinya akan berkabut. Ini disebabkan karena uap air di udara terkondensasi, sehingga masa air menjadi lebih berat dan mengambang di atas permukaan tanah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kabut turun tidak hanya terjadi di daerah pegunungan saja. Daerah pesisir pun bisa jika kelembaban udaranya tinggi mendekati 100 persen," kata Agus saat dihubungi Tempo.

Hal ini biasanya terjadi antara pukul 04.00 pagi hingga 08.00 pagi. Kabut akan berangsur-angsur menghilang jika ada sinar matahari yang muncul. Jika waktu terjadinya kabut seperti tercium bau yang khas, kata Agus, itu merupakan bau yang berasal dari kabut dari uap air tersebut.

"Itu bukan bau belerang. Bau itu berasal dari uap air yang terkondensasi. Ini sama seperti kita naik gunung, pasti akan mencium bau yang khas. Itu berasal dari uap air itu sendiri," ujar Agus.

FARAH FUADONA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gempa Bermagnitudo 4,7 dari Laut Guncang Bayah di Banten

4 jam lalu

Pusat gempa di Bayah, Banten. Foto : BMKG
Gempa Bermagnitudo 4,7 dari Laut Guncang Bayah di Banten

Gempa tektonik bermagnitudo 4,7 mengguncang daerah Bayah Provinsi Banten, Selasa 16 April 2024 pada pukul 10.18 WIB. Getaran gempanya terasa hingga Kabupaten Sukabumi.


Gempa Tektonik M5,0 Guncang Laut Banda Pagi Tadi, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

4 jam lalu

Peta pusat gempa tektonik M5,0 di Laut Banda, Alor, NTT, Selasa pagi 16 April 2024.  Istimewa
Gempa Tektonik M5,0 Guncang Laut Banda Pagi Tadi, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tektonik berkekuatan M5,0 mengguncang dari wilayah Laut Banda pada Selasa pagi, 16 April 2024, sekitar pukul 10.07.15 WIB.


Top 3 Tekno: Cara Instal HyperOS, Cuaca BMKG, dan Jurnal Indeks Scopus

8 jam lalu

Xiaomi HyperOS. Foto : Xiaomiui
Top 3 Tekno: Cara Instal HyperOS, Cuaca BMKG, dan Jurnal Indeks Scopus

Top 3 Tekno Berita Terkini pada Selasa pagi ini, 16 April 2024, dipuncaki berita informasi 3 cara instal HyperOS di perangkat Xiaomi, Redmi, dan Poco.


BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

8 jam lalu

Ilustrasi--Pengguna memeriksa informasi cuaca di situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG. (ANTARA/Zubi Mahrofi/uyu)a
BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

BMKG juga mengimbau mewaspadai Antecedent Precipitation. Hujan apa ini?


Cuti Bersama Lebaran Telah Usai, Ini Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini

9 jam lalu

Ilustrasi Cuaca DKI Jakarta yang berawan. Tempo/Tony Hartawan
Cuti Bersama Lebaran Telah Usai, Ini Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini

Prediksi cuaca BMKG menyebut langit Jakarta didominasi cerah berawan sepanjang hari ini, Selasa 16 April 2024. Tapi ...


Puncak Arus Balik Lebaran, Langit Merak-Bakauheni Berawan Tebal

21 jam lalu

Pemudik pejalan kaki berada di gang way menuju kapal di Dermaga 3 Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Sabtu, 6 April 2024. Para pemudik tersebut memilih perjalanan penyeberangan di malam hari guna menghindari kondisi panas dan terik cuaca saat siang hari. TEMPO/M Taufan Rengganis
Puncak Arus Balik Lebaran, Langit Merak-Bakauheni Berawan Tebal

Cuaca di perairan Merak-Bakauheni berawan tebal pada H+5 Lebaran 2024. Tinggi gelombang aman untuk pelayaran feri ASDP.


BMKG: Waspada Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

1 hari lalu

Ilustrasi gelombang tinggi. ANTARA
BMKG: Waspada Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.


Meningkat, BMKG Temukan 167 Titik Panas di Kalimantan Timur

1 hari lalu

Pantauan udara karhutla di Kelurahan Sungai Parit, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim, pada Sabtu, 13 April 2024) (Antara/ HO Pusdalops Kabupaten PPU)
Meningkat, BMKG Temukan 167 Titik Panas di Kalimantan Timur

Sebanyak 167 titik panas ini terpantau sepanjang hari Minggu kemarin mulai pukul 01.00 hingga 24.00 WITA.


Prakiraan Cuaca BMKG: Sejumlah Daerah Berpotensi Hujan Lebat Disertai Angin Kencang dan Petir

1 hari lalu

Ilustrasi hujan petir. sciencedaily.com
Prakiraan Cuaca BMKG: Sejumlah Daerah Berpotensi Hujan Lebat Disertai Angin Kencang dan Petir

Hujan lebat di Sumsel, Kepulauan Bangka Belitung, Yogyakarta dan Jawa Timur juga akan disertai angin kencang dengan kecepatan 45 kilometer per jam.


BMKG: Potensi Hujan Intensitas Lebat pada Puncak Arus Balik di Wilayah Sumatera Utara

1 hari lalu

Ilustrasi berkendara di musim hujan. (Foto: PT ADM)
BMKG: Potensi Hujan Intensitas Lebat pada Puncak Arus Balik di Wilayah Sumatera Utara

BMKG memprediksikan arus balik akan dinaungi keadaan cuaca pada pagi hari cerah berawan di seluruh Sumatera Utara.