Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ternate Siap Pecahkan Rekor MURI dengan 6.500 Penari  

image-gnews
Kedaton (keraton) Kesultanan Ternate dengan dengan latar belakang Gunung Gamalama di Ternate, Maluku Utara, 28 Desember 2014. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM masih menetapkan status Gunung Gamalama pada level III atau siaga sejak gunung tersebut bererupsi menyemburkan abu vulkanik pada 17 Desember. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
Kedaton (keraton) Kesultanan Ternate dengan dengan latar belakang Gunung Gamalama di Ternate, Maluku Utara, 28 Desember 2014. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM masih menetapkan status Gunung Gamalama pada level III atau siaga sejak gunung tersebut bererupsi menyemburkan abu vulkanik pada 17 Desember. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara (Malut), akan menyiapkan 6.500 penari soya-soya yang akan melakukan atraksi sepanjang 42 km dalam memeriahkan HUT Kota Ternate ke-16 tahun 2015 pada Minggu besok (19/4).

"Pagelaran Soya-Soya Kololi Kie 2015 yang menempuh jarak kurang lebih 42 km, dalam rangka HUT Pemkot Ternate ini, ditargetkan untuk masuk Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI)," kata Ketua Panitia HUT Kota Ternate, Rizal Marsaoly di Ternate, Sabtu.

Dia menjelaskan, kegiatan ini merupakan kepedulian terhadap pengembangan seni budaya di Moloku Kie Raha dan salah satu bentuk untuk melestarikan seni budaya adalah menggelar Soya-Soya Kololi Kie dalam rangka perayaan HUT Pemkot tahun ini.

Kegiatan ini, kata Wiwied, melibatkan sedikitnya 6.500 peserta soya-soya yang akan menepuh jarak 42 km dan tariannya dilakukan secara estafet dengan menggunakan ngana-ngana dan salawaku mulai dari depan kantor walikota menuju jalan Kapitan Pattimura Kalumpang ke arah utara melalui jalan Merdeka hingga depan RRI dan menuju utara kota melalui Salero.

Selanjutnya Kasturian, Koloncucu, Sangaji, Dufa-Dufa dan seterusnya hingga keliling gunung.

Menurut dia, pada setiap Kelurahan, terdapat pasukan soya-soya yang siap menerima salawaku dan ngana-ngana yang dibawa pasukan soya-soya dari kelurahan sebelumnya. Jadi tiap kelurahan ini, ada kelompok-kelompok yang siap menerima salawaku dan ngana-ngana dari peserta yang membawanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kemungkinan hari Minggu besok, beberapa ruas jalan di Kota Ternate, akan ditutup untuk umum, karena akan digunakan oleh penari soya-soya, namun itu tidak berlangsung lama, untuk itu atas nama panita, kami menyapaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan warga dalam beraktifitas," katanya.

Dia mengaku, persiapan terkait Soya-Soya Kololi Kie 2015, sudah mencapai 99 persen, tinggal pelaksanaannya saja, jadi kami berharap pelaksanaannya nanti bisaberlangsung meriah, aman dan tertib.

Dijelaskan, Soya-Soya Kololi Kie 2015 yang dilaksanakan panitia HUT Pemkot dan Jurnalis Kota Ternate, merupakan sebuah refleksi semangat perjuangan Sultan Khairun dan Babullah untuk mengusir penjajah dari bumi Moloku Kie Raha. Ia berharap, semangat Khairun dan Babullah dapat menjadi inspirasi generasi muda kota Ternate.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Melihat Keindahan Pulau Tawale di Halmahera Selatan yang Disebut Raja Ampat Baru

29 November 2022

Tawale Halmahera Selatan. FOTO/facebook.com
Melihat Keindahan Pulau Tawale di Halmahera Selatan yang Disebut Raja Ampat Baru

Halmahera Selatan tidak hanya memiliki gugusan Pulau Tawale sebagai destinasi wisata bawah lautnya.


Kala Alam dan Sejarah Menyatu di Indahnya Laut Pulau Dodola Morotai

26 November 2022

Pulau Dodola di Morotai. Dok. Freepik
Kala Alam dan Sejarah Menyatu di Indahnya Laut Pulau Dodola Morotai

Pulau Dodola itu merupakan destinasi ikonik di Pulau Morotai.


Kini Ada Kapal Wisata, Jalan-jalan di Pulau Morotai Bisa Lebih Mudah

16 Februari 2022

Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pulau Morotai, menyatakan, pengunjung dan wisatawan akan menikmati panorama objek wisata di Pulau Morotai akan disediakan transportasi laut yang memadai (Abdul Fatah)
Kini Ada Kapal Wisata, Jalan-jalan di Pulau Morotai Bisa Lebih Mudah

Sejumlah unit kapa milik pemerintah siap melayani wisatawan yang datang ke Pulau Morotai.


Menteri Pariwisata Ingin Wisata Maluku Utara seperti Maladewa

14 Maret 2018

Foto aerial suasana Pulau Dodola, Morotai, Maluku Utara, 10 Agustus 2017. Pulau Dodola menjadi salah satu lokasi favorit wisatawan untuk menikmati dataran yang terbagi dua antara Pulau Dodola Besar dan Dodola Kecil yang tersambung dengan jembatan pasir putih saat air laut surut. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Menteri Pariwisata Ingin Wisata Maluku Utara seperti Maladewa

Pesona wisata Maluku Utara makin dilirik dunia. Keindahan lanskap alam yang komplet, mulai laut, darat, hingga pegunungan mendatangkan ribuan turis.


Tiga Festival Ini Jadi Agenda Wisata Unggulan Maluku Utara

14 Maret 2018

Festival Cabaret Teluk Jailolo yang akan dilaksanakan pada 12 Mei 2012 di Halmahera Barat, Jailolo Maluku Utara. Tempo/Boedhy Nurtgianto
Tiga Festival Ini Jadi Agenda Wisata Unggulan Maluku Utara

Festival Kora-Kora di Maluku Utara, Festival Tidore di Kota Tidore Kepulauan, dan Festival Teluk Jailolo di Kabupaten Halmahera Barat.


Pasir Putih Pulau Too, Pesona di Timur Halmahera

14 November 2017

Pulau Too, Halmahera Timur, Maluku Utara. Tempo/Budhy Nurgianto
Pasir Putih Pulau Too, Pesona di Timur Halmahera

Pulau Too, objek wisata seluas 3 hektar ini memiliki lapisan pasir putih halus dan gugusan terumbu karang yang indah.


Lomba Mancing Internasional di Pulau Widi Tak Langgar Konservasi

11 Oktober 2017

Pulau Widi, Halmahera Selatan. everysingleplace.com
Lomba Mancing Internasional di Pulau Widi Tak Langgar Konservasi

Penyelenggaraan lomba mancing internasional di Pulau Widi, Maluku Utara, dijamin tidak melanggar prinsip konservasi di kawasan itu.


Festival Pulau Hiri Ternate Ikhtiar Menghidupkan Kearifan Lokal

17 September 2017

Suasana senja di perairan laut Ternate, Maluku Utara, 12 Desember 2015. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Festival Pulau Hiri Ternate Ikhtiar Menghidupkan Kearifan Lokal

Kearifan lokal itu, antara lain,tradisi babari, menangkap ikan dengan menggunakan layangan, dan memberi kesempatan laut beristrahat.


Pulau Widi di Maluku Utara akan Jadi Maldivesnya Indonesia

17 Mei 2017

Warga menggunakan perahu di Pantai Gurango, Morotai Utara, Pulau Morotai, Maluku Utara, 11 November 2015. ANTARA FOTO/Fanny Octavianus
Pulau Widi di Maluku Utara akan Jadi Maldivesnya Indonesia

Maluku Utara (Malut) akan menjadikan Pulau Widi sebagai destinasi wisata bahari unggulan yang akan dipromosikan untuk mendatangkan wisatawan.


Festival Jailolo Menampilkan Kekayaan Budaya Halmahera Barat  

9 Mei 2017

Festival Cabaret Teluk Jailolo yang akan dilaksanakan pada 12 Mei 2012 di Halmahera Barat, Jailolo Maluku Utara. Tempo/Boedhy Nurtgianto
Festival Jailolo Menampilkan Kekayaan Budaya Halmahera Barat  

Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, mempromosikan kemolekan pariwisata melalui Festival Teluk Jailolo 2017.