TEMPO.CO, Bangkalan -- Warga Gang V, Kampung Tengket, Kelurahan Mlajah, Kecamatan Kota, Kabupaten Bangkalan, gempar, Minggu, 18 April 2015. Seorang laki-laki, berusia sekitar 30 tahun, tewas dengan luka parah di bagian leher, usus terburai, lengan kiri nyaris putus. "Identitas korban belum diketahui, pada saku korban tidak ditemukan kartu identitas, hanya kami temukan tiket bus," kata Kepala Intelkam, Kepolisian Resor Bangkalan, Ajun Komisaris Hamid.
Polisi juga belum dapat menjelaskan kronologi pasti pembunuhan tersebut. Sebab, kata Hamid, saat peristiwa terjadi kondisi jalan di Gang V Kampung Tengket sedang sepi. Untuk mengungkap identitas korban, polisi membawa dua warga di sekitar TKP masing-masing bernama Junaidi dan Musa untuk dimintai keterangan. "Kami juga telah mengamankan sebuah sepeda motor, dua selongsong celurit dan beberapa pakaian yang diduga ada kaitannya dengan kasus pembunuhan ini," ujar dia.
Ditemukannya dua selongsong celurit itu, kata Hamid, kuat dugaan sebelum tewas pemuda yang mengenakan baju batik berwana ungu itu terlibat duel dengan seseorang. "Atau bisa jadi dikeroyok dua orang, kami masih dalami," katanya lagi.
Menurut informasi yang dihimpun Tempo, pembunuhan ini diduga berawal pada Jumat, 16 April 2015. Saat itu, seorang perempuan yang berprofesi sebagai pedagang di Pasar Ki Lemah Duwur Kota Bangkalan, hendak menyewa kamar kos di Gang V Kampung Tengket milik Misjewi. Misjewi yang tengah merantau ke Malaysia, menyerahkan pengelolaan kos-kosannya itu kepada Keponakannya Junaidi. "Saya belum sempat tanya siapa nama si prempuan," kata Junaidi.
Setelah kamar kosnya cocok, Minggu pagi, 18 April 2015, si wanita datang lagi dengan membawa beberapa barang dan pakaian. Kata Junaidi, wanita tersebut kenal baik dengan baik dengan temannya Musa. Rumah Musa tepat di samping tempat kos yang disewa wanita tersebut.